in

Jangan Katakan Tidak Pernah

WhatsApp Image 2018 03 05 at 09.57.11

Oleh : Khatijah

“Yang seru tuh lari dikejar anjing,” ujar Tuti, ketika kami merencanakan untuk joging ke taman Digulis. Aku terkejut mendengarnya karena seumur-umur belum pernah merasakan bagaimana dikejar hewan yang memang menyeramkan.

“Pernah Ti?”

“Iye pernah”.

“Saye belom pernah yee, seram tuh. Ade gak sepupu saye, tadak bah die lari di pasar tuh tibe-tibe yak anjing gigit pantat ee. Seramkan?”

Kami tertawa membayangkannya. Hal yang tak pernah kualami jika aku menyebutnya maka akan terjadi, yah hari ini baru kemarin rasanya kau bilang tidak pernah dikejar anjing.

Sore ini aku berniat jika selesai mengerjakan tugas aku boleh joging keliling komplek rumah, seperti menghadiahi diri sendiri, hal yang biasa setiap penulis lakukan. Satu putaran aman saja aku melalui blok A yang berada di belakang rumahku. Lalu aku mencoba untuk ke blok yang berada di depan rumah hingga ke blok E, enak sekali rasanya mencari peluh menikmati orang panen padi yang sudah menguning, cuaca hari ini juga sangat mendukung, tidak terlalu panas.

Jalan pulang, entah apa yang memaksaku untuk tidak lurus saja, aku malah belok lagi ke blok A. Aku sudah tak mampu lagi untuk berlari hingga memutuskan untuk berjalan saja. Di pertengahan jalan nafasku masih terengah-engah, memang ada suara berisik di depan rumah yang terparkir 2 buah mobil, tepat di depan mobil tersebut 2 ekor anak anjing segera berlari menujuku. Awalnya aku mencoba tenang dan mengusir kedua anak anjing tersebut. Al-hasil mereka terdiam di depanku tanpa mengonggong, terdiam sejenak aku melihat wajah mereka. Entah kenapa mirip sekali seperti babi.

Aku tak bisa menahannya lagi aku langsung berlari dengan sisa kekuatanku, sekitar 3 meter aku menoleh ke belakang mereka hanya memperhatikanku di tempat tadi berdiri tanpa bergeser sedikitpun.

Entahlah mereka itu anjing atau babi, aku tak peduli, yang terpenting aku aman dari mereka.

Sudah berapa kali aku seperti itu. Dulu juga pernah ketika di pondok, aku ingat sekali saat itu aku pulang dari Studytour. Sampai di kamar kakak sekamarku menangis, katanya ia mendengar suara orang menangis di kamar samping, memang kamar samping kosong masalahnya aku tidak mendengar suara orang menangis kecuali suara kakak tersebut. Al hasil aku mengatakan aku tidak pernah mendengar orang menangis. Tidak lama kemudian aku juga mendengarnya benar-benar nyata. Rasanya setiap aku mengatakan tidak pernah, hal itu akan selalu terjadi kepadaku.

Pontianak, 4 Maret 2018

Written by teraju

WhatsApp Image 2018 03 05 at 09.46.52

Tolong-menolong Masih Menjadi Budaya Kami

024912100 1455189249 siput 20sedut

Kalau di Tanjong “Tengkuyong”, Kalau di Bogor ” Congcong Balicong”