Oleh: Tuti Alawiyah
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan kerjasama IAIN Pontianak – Puslitbang Keagamaan dan Pendidikan Keagamaan Kemenag RI melaksanakan program kampanye menulis di SMA di Badau, Kecamatan Badau, Kapuas Hulu. Ini merupakan program kerja yang direncanakan ketika melakukan penelitian di perbatasan ini..
Di jenjang SMA, kampanye ini dirangkai dengan tema toleransi. Peserta KKN sekaligus ingin melihat bagaimana mereka menceritakan hubungan beda agama dan bagaimana mereka menghadapi segala perbedaan itu, dari sisi agamanya.
Mereka diajak bercerita tentang bagaimana kedekatan mereka tercermin dalam semua tindakan mereka yang membawa semangat toleransi dan solidaritas dengan sesama, terlebih lagi berada satu sekolah berbeda agama.
Adapun dari narasi yang dibuat siswa diperoleh bahwa mereka tahu tentang toleransi. Katanya, banyaknya agama menyadrkan pentingnya menimbulkan rasa toleransi.
Mereka menyatakan bahwa karena perbedaan itu yang membuat mereka bersatu. Bisa saling mengenalkan budaya dan adat masing-masing.
Ada yang menganggap cara memperkuat rasa toleransi itu dengan cara berhubungan dengan orang yang berbeda
agama. Mereka sangat menghargai perbedaan itu dan tak lagi dibatasi untuk mempelajari agama lain sebagai tempat memperkuat toleransi itu.
Hingga kini hubungan pertemanan mereka walaupun beda agama, masih terjalin. Ada juga yang mengatakan baru terjalin dan ada yang sudah lama terjalin sejak kecil. Serta ada pula yang terpisah, namun tetap berhubungan jarak jauh.
Hubungan-hubungan mereka bukan hanya sekedar berteman. Mereka sudah bersahabat dan dianggap berkeluarga. Seperti yang dituliskan Adiel Chandra bahwa toleransi juga sebuah rasa yang harus dijaga sampai kapan pun. Toleransi sebuah kata yang kuat dalam kebersamaan. Toleransi sebuah kata yang suci, katanya.
Data tentang toleransi ini menarik. Karena itu akan diupayakan terbit dalam bentuk buku karya anak perbatasan. Buku ini sebagai aset berharga menambah karya anak bangsa. Melihat realita kehidupan masyarakat Badau sebagai masyarakat perbatasan dan mayoritas orang Iban.
Buku ini juga akan menjadi kegiatan nyata kami selama KKN. Sebagai pendekatan dan pengenalan akan Badau, daerah tertinggal, terluar dan terdalam. (*)