Oleh : Khatijah
“Malu Pak, sejak dapat baju, tadak agek nulis di Teraju,” balasku kepada pembimbing menulis ketika ia menyatakan suka mendengar kesiapan saya diletakkan di manapun mengikuti survey. Beliau hanya membalas dengan emotion mengejek. Saya orang yang tak bisa lama menanggung malu, sebenarnya ada beberapa tulisan yang memang saya dan teman-teman Club tidak mengirimnya. Sengaja mau mengirim semua tulisan di 10 April sebagai kado Selamat Ulang Tahun…, Barakallah.
Ide ini datang tiba-tiba setelah kami di club membicarakan perihal malu kepada beliau karena tak pernah lagi mengirim tulisan di teraju.id. akhir-akhir ini ketidaktahuan apa yang akan kami lakukan menyerang sehingga kami mengalami kebuntuan ide saat menulis. Saya pribadi merasa banyak sekali hal yang menarik untuk ditulis seperti masuknya mobil dalam kolam D’Gulis, terbitnya Newsletter di Perpustakaan IAIN Pontianak dan banyak lagi.
Tapi saya berhenti menulis, rasanya tak ingin menulis karena kurang kosakata. Iya kurangnya membaca membuat kami tak bisa menulis, saya yakin itulah masalah terbesarnya. Jadi saya memutuskan minggu-minggu ini akan membaca apapun yang ingin saya baca. Bukankah di laptop ada puluhan pdf buku yang telah saya download, seperti novel Pramoedya Ananta Toer, Tere Liye, Boy Candra, dan banyak yang lainnya.
Tapi buku di rak Club Menulis juga banyak yang belum kami jamah. Benar kata Arif (aktor, sutradara teater, penulis naskah teater, dan lirik lagu manjakani) “Anak muda zaman now tidak mengetahui nikmat membaca buku”.
Saya sendiri lebih enak membaca buku dengan membawanya kemana-mana meski sedikit repot, daripada membaca di layar sensasinya berbeda. Dan juga anak muda sekarang belum tahu , bahwa membaca lebih enak mengembangkan imajinasi yang ingin disampaikan oleh si penulis daripada menonton yang membuat imajinasi monoton”, ujarnya ketika di kegiatan Literasi Kreatif kemarin.
Jika dibandingkan membaca di laptop dan buku yang dipegang, memang lebih enak membaca buku. Setelah membaca 4 hari 2 buku, itu benar-benar membuat saya bangga. Dan bisa menulis lagi. “Membaca modal menulis”.
Pontianak, 10 April 2018