Oleh: Samsu Sambang Jagad
Negara perlu mereview sejarah kelam Westerling yg menelan korban lebih 40.000 jiwa.
Bukan soal keganasan Westerling dan jumlah korbannya.
Ini Soal klaim sejarah versi Anhar Gonggong saat Diskusi di Pontianak Kalbar baru” ini yang mengkaitkan nya, pembantaian Westerling tsb dengan peran Sultan Hamid II asal Kraton Kesultanan Kadriyah Pontianak . ( Lihat Postingan Akun FB Anshari Dimyati*)
Yang menurut Anhar Gonggong ( ahli sejarah?) Sultan Hamid II putra terbaik Kalbar tsb terlibat dalam aksi Westerling, peristiwa kelam yang terjadi juga di Sulawesi Selatan.
KAUM MUDA Kalbar bersikukuh bahwa Sultan Hamid II telah terbukti secara historis, otentik akademis empiris sosiologis, berjasa dalam merancang Lambang Negara Burung Garuda Pancasila. ( Lihat Dokumentasi Desertasi Turiman Corner & teraju.id Nur Iskandar*).
Nampaknya kaum Millenial intelektual KALBAR dan SULSEL perlu saling bergandeng tangan, berdiskusi duduk satu lantai, saling menguatkan, mengkoreksi ketelodoran sejarah kelam, yang disayangkan, menyimpan cacat sejarah, mencatut nama baik seorang putra Melayu terbaik ( muslim) yang dituduh terlibat, dan serius saat ini perlu dipertanyakan kebenarannya.
Setidaknya, andaikan cacat sejarah itu terjadi, tidakkah bangsa ini ingin melihat generasi mudanya berbahagia ” MIKUL dhuwur MENDHEM Jero” menghormati atas segala jasa dan keberadaan para leluhur bangsanya sendiri?
MenaraMadinah.Com