Oleh: Nur Iskandar
Mesjid Sirajul Islam adalah mesjid besar di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Reputasi sejarahnya sangat mengesankan.
Dari pertugaan tikungan anak sungai berdiri mesjid. Mesjid dibangun di atas tanah wakaf. Wakaf ini produktif melahirkan ulama. Ulama itu output dari Bawari (Badan Wakaf Raudhatul Islamiyah). Dari Bawari lahir ulama Ahmad Jongkong, maupun Rektor Universitas Islam Bandung (Unisba) KH Ali Usman. Namun seiring perjalanan waktu, capaian puncak menurun.
Penurunan dalam hal kaderisasi ini terjadi dan menjadi pekerjaan rumah besar Sirajul Islam. Untuk itulah pada suasana menyambut dan mengisi Hut-RI ke-75 kemarin para tokoh agama dan masyarakat berembug. Lahirlah pengurus nazir baru serta dewan kemakmuran mesjid yang baru. Klinik kesehatan manajemen pun dibuka. Sekaligus menjadi bengkel wakaf produktif. Masa bersemi pun merekah.
Masalah Taman Pendidikan Alquran yang mati suri dioperasi dan diinjeksi. Kini 6 minggu berjalan dengan pertumbuhan yang segar, bugar dan menyenangkan. Begitupula kondisi pemuda remaja mesjid yang matisuri juga dioperasi dan dihidupkan kembali melalui laboratorium klinik kesehatan program.
Step 1 planning dijalani. Dimulai setiap subuh. Subuh Rabu, 23/12/20 reinstal power system. Berlanjut subuh Kamis, 24/12/20 planning. Perencanaan.
Team work? Terbentuk pasca subuh berjamaah. Telah dibentuk team solid perintis. Agregasi komunikasi aktif via WhatsApp. Anggota semula 3 pemuda remaja, kini 7 orang. Angka dan jumlah yang lumayan. Sebab Bung Karno saja pernah menantang, “Berikan aku 10 pemuda, akan aku guncang dunia!”
Semalam 3, kini 7. Sebentar lagi tembus angka 10. Bahkan pertumbuhan jumlah ini akan lepas tanpa rem lagi. Sebab program muda milenialis telah diputuskan dalam rapat usai subuh tadi, Kamis, 24/12/20 bersama DKM dan nazir. Semangat kembali menyala-nyala. Pelita Islam atau dalam bahasa Arabnya Sirajul Islam kembali menebar cahaya.
Besok RAB akan dipresentasikan. Call to action akan diproklamasikan Jumat lusa di hadapan seribuan jamaah tetap Sirajul Islam.
Momentum sudah didapatkan. Step berikutnya adalah organishing, actuating and controlling. Asas manajemen dasar POAC. Juga 5M (Man, Money, Method, Machine and Motivation).
Program aktivasi wakaf produktif Kota Pontianak bersama BWI Kalbar dimulai bengkelnya dari Sirajul Islam. Bidang Wakaf Produktif BWI Kalbar bersinergi positif dengan pegiat wakaf produktif lainnya: Munzalan Mubarakan, Sulthan Annashira, Djagat Kerdja, Akselerasi Indonesia, ISNU, Lazismu, Ikadi, Kampoeng English Poernama, Binabud Chapter Pontianak Kalimantan Barat, Teraju.Id, Ikapi dan BWI. Besok kita check-up lagi dengan pola rekruetment terbuka.
Memberdayakan kekuatan data dan komunikasi digital. Semoga peradaban Sirajul Islam jaya kembali menembus batas takdirnya bersama Alfatih Alfatih baru. Panglima panglima baru. Dari bumi khaTULIStiwa untuk Indonesia dan dunia.(Penulis adalah pegiat literasi wakaf-wakaf literasi. Anggota BWI Kalbar Bidang Wakaf Produktif. CP-WA 08125710225)