Oleh: Dr Leo Sutrisno
Suatu hari Pak Tua mendapat seorang tamu wanita yang berdandan rapi dengan rias wajah tipis dan muka bulat berseri. Pak Tua mengerenyitkan kening, mengingat-ingat siapa perempuan ini. “Entah tetapi pasti bukan Ibu Kartini!”, pikirnya. Cuma ada kemiripan wajah.
Setelah berbasa-basi saling bertegur sapa, tamu itu berkata:
“Rupanya Pak Tua tidak ingat siapa saya, ya?”
Pak Tua mengangguk pendek sedikit berguman, “Eeeem, ya. Maaf, susah. Tak mampu mengingat kembali….siapa…Ibu?”
“Tak apa Pak Tua. Banyak orang datang dan pergi ke sini. Saya paham” kata si tamu.
“Aku adalah orang yang Pak Tua sebut sebagai perempuan dengan hati bulu ayam”
“O, ya!, ya! Dan, engkau langsung balik kucing sambil memukul pintu depan, kan?” Pak Tua menimpali.
“Betul!, Pak Tua. Saat itu aku merasa terhina. Di jalan pulang aku singgah di peternakan ayam milik kawan. Dengan hati jengkel, secara iseng saya pandangi tumpukan bulu ayam yang menggunung di pojok kandang. Saya minta satu kotak aqua gelas”. Ia menarik napas dalam-dalam.
Lanjutnya, “Semalaman kupandangi bulu ayam yang warna-warni itu. Iseng kucoba menempel-nempelkannya di kardus kotak aqua. Kususun dalam bentuk seekor ayam betina yang sedang mengawasi anak-anaknya”.
Diam sejenak, lalu lanjutnya, “Pagi harinya kujemur di emperan. Tidak begitu lama, lewat sepasang suami-istri yang sedang olah raga jalan kaki. Lama mereka memandangi lukisan itu. Akhirnya, si laki-laki berkata bahwa mereka berminat membelinya. Saya bilang, tidak usah dibeli, bawa saja. Tetapi, dia memaksa memberiku uang Rp 500.000;- Katanya, untuk menghargai ideku”
“Oh, begitu?” guman Pak Tua
“Suatu hari mereka datang lagi. Ia menawariku untuk bekerja di sanggarnya. Sampai sekarang, saya bekerja di sanggarnya dengan spesialisasi membuat lukisan bulu ayam di kertas kardus bekas”
“Jadi, ada hikmah di balik yang dulu kukatakan itu, ya Bu” Kata Pak Tua. Si tamu mengangguk tanda setuju.
Wabah Covid-19 belum tahu kapan berakhir. Semoga tidak lama lagi berakhir. Sambil menunggu itu, ada baiknya, jika mencari hikmah di balik bencana ini bagi kita masing-masing. Semoga!
LS; Pakem Tegal, 21 April 2020