Oleh: Yanti Mirdayanti
Bapakku tercinta sudah hampir berumur 87 tahun, tetapi masih bisa ‘baby sitting’ (ngasuh) buyutnya. Bahkan masih bisa pula menggendongnya. Hebat, ya?
Beberapa minggu lalu beliau sempat disengat tawon di kebun. Alhamdulillah rupanya kini sudah baik kembali keadaannya.
Bapakku ini sangat bersih orangnya. Rumah dan kebun selalu disapunya setiap hari. Daun-daun tanaman di pot pun dilapnya dengan lap basah.
Dia juga rajin menyetrika. Semua baju dan tetek bengek kain disetrikanya. Celana panjang Bapak selalu rapih dengan garis setrika di tengahnya.
Oleh karena itu, tempo hari Bapak disengat tawon karena terlalu rajin bersih-bersih di kebun belakang dan lupa bahwa di sana ada sarang tawon.
Bapakku selalu memakai topi hitam simbol nasionalisme RI. Figur Bung Karno adalah figur idola pujaannya. Setiap dia bercerita tentang Bung Karno, selalu kulihat wajahnya berseri-seri dan suaranya bersemangat.
Gara-gara Bapakku ini, aku dulu (hingga kini) sangat mencintai pelajaran sejarah dan PMP. Pelajaran tentang Pancasila juga merupakan salah satu pelajaran yang kusukai. Hingga jamannya universitas.
Bapak dan ibuku pun mewariskanku dan kakak-kakakku hobi menyanyi. Bapakku dulu seniman hebat! Suaranya suara seriosa. Juara se-Tasikmalaya. Dia juga pandai bermain biola, sebuah kemampuan autodidak. Kehebatan lainnya, dia pandai membaca not angka. Setiap lagu yang didengarnya bisa dia buatkan not angkanya dengan lengkap dalam waktu yang cukup cepat!
Itulah sekelumit tentang Bapakku yang sudah tidak muda lagi ini, tetapi semangat hidupnya selalu luar biasa!!! *