in

Doa Tawasul dengan Amal Saleh Menolak Bala’, Mengusir Virus Corona

IMG 20181003 141654 170
Dr H Wajidi Sayadi

Oleh: Wajidi Sayadi

Rasulullah SAW. pernah menceritakan kisah, tiga orang dari orang-orang yang terjebak dalam goa yang pintu goa itu tertutup oleh batu besar. Mereka yakin bahwa tidak ada yang dapat menyelamatkan mereka kecuali mereka berdoa kepada Allah SWT. dengan menyebutkan amalan baik mereka masing-masing.”

Orang pertama berdoa, “Ya Allah, aku mempunyai dua orang tua yang sudah sepuh dan lanjut usia. Aku tidak pernah memberi minum susu kepada siapa pun sebelum memberi minum kepada kedua orang tuaku. Aku lebih mendahulukan mereka berdua daripada keluarga dan budakku. Kemudian pada suatu hari, aku mencari kayu di tempat yang jauh. Ketika aku pulang ternyata mereka berdua telah terlelap tidur. Aku pun memerah susu dan aku dapati mereka sudah tertidur pulas. Aku pun enggan memberikan minuman tersebut kepada keluarga atau pun budakku. Seterusnya aku menunggu hingga mereka bangun dan ternyata mereka barulah bangun ketika Subuh, dan gelas minuman itu masih terus di tanganku. Setelah kedua orang tuaku bangun, mereka minum susu tersebut.

Ya Allah, jika aku berbuat baik dan melayani kedua orang tuaku ini dengan niat benar-benar ikhlas mengharapkan ridha-Mu, maka lepaskanlah kesulitan yang sedang kami hadapi dari batu besar yang menutupi kami ini di goa.” Batu besar itu tiba-tiba tergerak terbuka sedikit, namun mereka masih belum dapat keluar dari goa.

Orang kedua juga berkata, “Ya Allah, dahulu ada puteri pamanku yang aku sangat mencintainya. Namun ia menolak cintaku. Hingga berlalu beberapa tahun, ia mendatangiku (karena sedang butuh uang). Aku pun memberinya 120 dinar. Saya bantu itu dengan syarat ia mau tidur denganku. Ia pun mau. Sampai ketika aku ingin menyetubuhinya, keluarlah dari mulutnya, kata-kata “Tidak halal bagimu membuka cincin kecuali dengan cara yang benar (maksudnya: barulah halal dengan nikah, bukan dengan zina).” Aku pun langsung terperanjat kaget dan pergi meninggalkannya padahal dialah yang paling kucintai. Aku pun meninggalkan emas yang telah kuberikan untuknya. Ya Allah, jika aku mengerjakan sedemikian itu dengan niat benar-benar ikhlas mengharapkan ridha-Mu, maka lepaskanlah kesulitan yang sedang kami hadapi dari batu besar yang menutupi kami di goa ini.” Batu besar itu tiba-tiba tergeser terbuka lagi, namun mereka masih belum dapat keluar dari goa.

Orang ketiga, berdo’a, “Ya Allah, aku dahulu pernah mempekerjakan beberapa pegawai lantas aku memberikan gaji pada mereka. Namun ada satu yang tertinggal yang tidak aku beri. Bahkan uang gajinya aku kembangkan hingga menjadi harta melimpah. Suatu saat ia pun mendatangiku. Ia menagihku, “Wahai hamba Allah, bagaimana dengan gajiku yang dulu?” Aku pun berkata padanya bahwa setiap yang Anda lihat itulah hasil gajimu dahulu (yang telah dikembangkan), menjadi berupa unta, sapi, kambing dan budak. Ia berkata, “Wahai hamba Allah, jangan bercanda, aku serius. ”Aku pun menjawab bahwa aku tidak bercanda, aku serius. Aku mengambil semua harta itu dan menyerahkan padanya tanpa tersisa sedikit pun. Ya Allah, jikalau aku mengerjakan sedemikian itu dengan niat benar-benar ikhlas mengharapkan ridha-Mu, maka lepaskanlah kesulitan yang sedang kami hadapi dari batu besar yang menutupi kami di goa ini”. Lantas goa yang tertutup sebelumnya pun terbuka, akhirnya mereka keluar dan berjalan. (HR. Bukhari dari Abdullah bin Umar).

Hadis inilah yang dijadikan dalil oleh para ulama sebagai dasar bolehnya berdoa menolak balak bencana secara tawasul dengan amal saleh.

Tawasul artinya penghubung. Amal yang dikerjakan sebagai penghubung kepada Allah. Ketika berdoa secara tawasul dengan Asmaul Husna, dengan nama, keberkahan, syafaat Rasulullah SAW. diyakini bahwa doa itu semakin cepat terkabul. Begitu juga berdoa secara tawasul dengan nama seorang ulama, wali yang masyhur sebagai ahli ibadah, ahli takwa dan ahli kebaikan. Termasuk berdoa tawasul dengan menyebut amalan-amalan dari yang berdoa itu sendiri. Inilah yang diceritakan Rasulullah SAW. dalam hadis di atas.

Saat ini kita bangsa Indonesia dan umat manusia umumnya di berbagai negara tengah dilanda bencana wabah virus corona, maka banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengambil peran masing-masing untuk mengatasi, melawan, dan mengusir virus Corona di antaranya berdoa tawasul dengan amal saleh atau tawasul dengan lainnya.

Selama masa diliburkan kegiatan perkuliahan, perkantoran, dan kegiatan keramaian lainnya, banyak waktu digunakan tinggal di rumah, sementara petugas kesehatan medis tetap di lapangan berjibaku melayani dan menolong pasien baik yang masih diduga, diawasi maupun yang sudah positif corona.
Mereka rela meninggalkan keluarga dan keperluan pribadinya demi perjuangan kesalehan kemanusiaan.

Selama di rumah kita bisa banyak berdoa bertawasul dengan amal saleh masing-masing.
Semua orang pasti punya amal yang baik dan berbeda-beda, dan yang bersangkutan sendiri yang paling tahu.

Misalnya para penghafal al-Qur’an, silakan berdoa tawasul dengan hapalan al-Qur’annya mohon kepada Allah dibebaskan dari wabah virus corona ini. Terutama para pengasuh lembaga atau Pondok Tahfzh al-Qur’an silakan mengerahkan para santrinya mengkhatamkan al-Qur’an setiap malam secara online, lalu berdoa kepada Allah bertawasul dengan khataman al-Qur’an mohon dibebaskan dari wabah virus Corona, dilindungi para petugas medis kesehatan di lapangan, dan bangsa Indonesia.

Di beberapa pondok pesantren dan kebiasaan para ulama, ada yang mengkhatamkan Kitab Hadis Sahih Bukhari.
Kami bersama teman-teman yang tergabung dalam Asosiasi Dosen Ilmu Hadis se-Indonesia beberapa waktu lalu juga sudah mengkhatamkan Kitab Hadis Sahih al-Bukhari, ada juga mengkhatamkan Kitab asy-Syamail al-Muhammadiyah karya at-Tirmidzi, dengan niat mohon kepada Allah segera dibebaskan dari wabah virus corona ini.

Termasuk tawasul dengan amalan dan keberkahan malam Nishfu Sya’ban, Lailatul Qadr, agar dipenuhi hajat kita dan dijauhkan dari segala balak bencana, khususnya wabah virus corona ini segera berakhir.

Bagi mereka yang sudah mewakafkan tanahnya untuk pembangunan masjid, pondok pesantren, rumah sakit, dan amalan-amalan baik dan istimewa lainnya, semua itu adalah amalan ibadah yang sangat mulia dan pahalanya mengalir terus menerus, boleh bertawasul.

Semoga dengan Doa Tawasul kita, Allah membebaskan segera dari wabah virus Corona ini, sebagaimana Allah membebaskan ketiga pemuda yang terjebak dalam goa berkat doa tawassul dengan amal saleh mereka masing-masing.

Semoga.

Pontianak, 8 April 2020/14 Sya’ban 1441 H

Written by teraju.id

pngtree 3d cyan corona virus element png image 2151636 copy

Siapakah Corona?

WhatsApp Image 2020 04 08 at 17.02.37

Konser Galang Dana dengan Tetap #Dirumahaja