in

LAUDATO SI: Ajaran Paus Fransiskus (2015) tentang Lingkungan Hidup

dr leo sutrisno
Dr Leo Sutrisno

Oleh: Dr Leo Sutrisno

Laudato Si-1: Pendahuluan (LS 01-16)

Menurut Paus Fransiskus, Santo Fransiskus dari Asisi, dalam madah ‘Laudato Si’, mengingatkan kita semua bahwa “Bumi adalah rumah kita bersama”. Sayang, keadaan Bumi sekarang ini justru sedang menjerit karena segala kerusakan yang telah kita timpakan padanya. Bahkan, kita berpikir sebagai tuan dan penguasa Bumi. Kita perlu mendialogkan tentang ‘Bumi sebagai rumah kita bersama’

Perhatian Vatikan tentang keprihatian lingkungan hidup ini sesungguhnya sudah cukup lama. Paus Paulus VI, 1971, menyatakan bahwa kerusakan Bumi itu sebagai akibat tragis aktivitas manusia yang tak terkendali. Menurut Santo Yohanes Paulus II, hal itu terjadi karena manusia sering tidak melihat makna lain dalam lingkungan alam keculai manfaatnya dalam jangka pendek. Bagi Paus Benediktus XVI, alam ini satu dan tak terpisahkan dari banyak aspek, di antaranya: lingkungan, kehidupan, seksualitas, keluarga serta hubungan sosial.

Pandangan para Paus itu menggemakan refleksi para ilmuwan, filsuf, teolog serta banyak kelompok kemasyarakat lain, serta gereja-gereja dan komunitas-komunitas lain yang telah lama menyuarakan keprihatinan ini. Beberapa tokoh juga dicatat oleh Paus Fransiskus sebagai orang-orang yang mempunyai perhatian yang menonjol pada lingkunngan hidup.

Patriark Bartolomeus, misalnya, menganjurkan agar kita mencari solusi tidak hanya dalam teknologi tetapi juga dalam etika, perubahan sikap manusia. Santo Fransiskus dari Asisi, oleh Paus Fransiskus disebut sebagai ‘contoh unggul’ dalam melindungi pihak yang rentan dengan konsepnya ‘ekologi intigral’ yang dihayati dengan gembira. Bagi Santo Fransiskus dari Asisi, setiap makhluk di Bumi ini adalah seorang saudara yang bertemu dengannya oleh ikatan kasih sayang. Selain itu, alam merupakan sebuah ‘kitab’ yang sangat indah. Di dalam alam, Allah berbicara kepada kita serta memberi kita sekilas pandangan tentang kebaikan-Nya yang tanpa batas.

Paus Fransiskus meminta diadakan dialog baru tentang bagaimana kita membentuk masa depan planet kita, Bumi. Dialog-dialog itu mesti melibatkan semua orang. Kita semua mesti menjadi sarana Allah untuk melindungi keutuhan ciptaan.

Paus Fransiskus berharap agar ajaran Laudato Si ini dapat membantu kita semua untuk mengakui betapa besar dan mendesak tetapi juga indah tantangan-tantangan yang sedang dihadapi dewasa ini, yaitu Bumi yang sedang menjerit karena kerusakan yang telah kita timpakan padanya.

Leo Sutrisno
Pakem Tegal, Yogya
1-8-2019

Written by teraju.id

WhatsApp Image 2020 05 02 at 23.43.24

Segarnya Ce Hun Tiau untuk Buka Puasa, Cobain Resepnya!

dr leo sutrisno

LAUDATO SI: Ajaran Paus Fransiskus (2015) tentang Lingkungan Hidup