Oleh: Leo Sutrisno
Kemandirian dan Keberanian Moral memang membuat seseorang memiliki kepribadian yang kuat, kepribadian yang mantap. Kemandirian moral merujuk pada kemampuan seseorang melakukan penilaian moral tentang sesuatu tindakan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang. Sedangkan keberanian moral merujuk pada suatu tindakan seseorang untuk mengikuti apa yang diyakininya bahwa tindakan itu benar secara moral.
Kemandirian dan keberanian moral yang dimiliki seseorang dapat berpotensi negatif yang membuat yang bersangkutan menjadi sombong. Ia merasa penilaian dan tindakannya selalu benar. Agar pontensi negatif ini diperlemah atau jika mungkin ditiadakan, seseorang perlu mengasah kerendahan hatinya.
Kerendahan hati merujuk kepada kesediaan seseorang melihat diri sendiri apa adanya, baik kelebihan maupun kekurangannya. Orang yang rendah hati menyadari bahwa kemampuannya menilai sesuatu itu terbatas. Karena itu, tindakan yang dilakukan ada kemungkinan keliru.
Orang yang rendah hati, tidak akan memutlakkan hasil penilaiannya dan tindakan yang dipilihnya. Ia juga bersedia menyimak serta menerima penilaian dan tindakan yang dilakukan oleh orang lain. Ia juga bersedia mengubah hasil penilaiannya untuk dicocokan dengan hasil yang lebih baik.
Karena itu, kerendahan hati tidak bertentangan dengan keberanian moral. Kerendahan hati justru menjadi prasyarat kemurnian penilaiannya serta pilihan tindakannya.
Karena tidak memutlakkan posisinya, bagi orang yang rendah hati kesediaan untuk menerima dan menyetujui pendapat orang lain tidak membuat dirinya merasa kalah. Orang yang rendah hati tidak merasa diri penting. Karena itu, ia berani mempertaruhkan diri apabila dia meyakini bahwa sikapnya itu sebagai tanggung jawab.
Orang yang rendah hati tidak khawatir dan tidak risau jika orang lain mengetahui kelemahannya. Karena itu, ia juga tidak akan menutupi dirinya agar tidak ketahuan kekurangannya. Bahkan, ia bersedia mengakui kekurangan dirinya itu sercara terbuka.
Kejujuran, kesediaan bertanggung jawab, kemandirian moral, keberanian moral dan dilengkapi dengan kerendahan hati akan membuat seseorang memiliki kepribadian yang kuat. Bagaimana menuju ke sana?
Hanya kerendahan hati-lah yang membuat kita selalu menyadari kekurang-sempurnaan diri sendiri setiap waktu. Kesadaran akan kekurang-sempurnaan itu mendorong kita selalu berlajar dan berusaha menyempurnakan diri. Dan, kita sadar bahwa kita selamanya tidak akan mencapai kesempurnaan itu.
Kita sudah dengan kerendahan hari berusaha untuk menjadi seseorang yang berkepribadian yang mantap, yang kuat. Selebihnya Yang Maha Esa yang mengisi kekurangannya. Tuhanlah yang akan menyempurnakan kita.
Mangga ka-oncèkana
28-2-2019, Pakem Tegal, Yogya
Nuwun