Oleh: Nur Iskandar
“Kullu nafsin dzaaikatul maut.” Setiap yang bernyawa pasti mati. Kita juga yang sedang bernapas sekarang ini, kelak akan sampai pada titik napas terakhir. Selamat jalan Syech Ali Jaber. Ulama besar kelahiran Madinah, namun membina Islam di Indonesia dengan sentra Nusa Tenggara Barat dan Jakarta.
Saya dapat kabar duka ini dari Dokter Ikan di Desa Parit Keladi. Berita bermula dari Republika. Sumbernya valid. Berita yang sama dari Detik. Sumbernya KH Yusuf Mansyur.
Kabar sebelumnya KH Ali Jaber terpapar Covid-19. Syech sempat kritis, namun membaik. Tapi pukul 09.00 pada hari ini, Kamis, 14/1/2021 hafidz Quran sejak kecil di Madinah–Kota Nabi Muhammad SAW–telah tiada. Innaa lillahi wainnaa ilaihi rojiun. Segala sesuatu berasal dari Allah dan akan kembali pula kepada Allah. Dari Sang Pencipta kembali kepada Sang Pencipta. Dari Sang Khalik kepada Sang Khalik. Allah sangat cinta kepadanya, sehingga dipanggil pulang dalam usia belia. Usia Ali Jaber dan saya lebih tuaan saya…
Berjumpa Syech Ali Jaber bulan Ramadhan empat tahun silam di Hotel Mercure-Pontianak. Beliau juga mengimami shalat Taraweh di Mujahidin. Di sana dia membawakan ayat-ayat Yasin sejak ayat pertama. Di dalam kuliah Ramadhan–Nuzulul Quran–darinya dikupas soal pedoman hidup di mana jika kita umat manusia berpegang teguh kepadanya, maka tidak akan sesat di dunia hingga ke akhirat.
Tak lama berselang saya bersama abangnda HM Nur Hasan bertandang ke Jakarta. Selain sujud tilawah di Mesjid Sunda Kelapa yang sangat makmur dipimpin Muhammad Aksa, kami juga ke kantornya Syech Ali Jaber. Melihat dari dekat sentra dakwah di bawah kepemimpinannya. Selain mendidik tahfidz Quran di kalangan generasi muda, juga memperbanyak wakaf Quran Braille. Quran yang dikhususkan kepada para tunanetra. Baru dengan Syech Ali Jaberlah mushaf Quran Braille massif bagi jutaan tunanetra se-Nusantara…Khairukum man ta’allamal Qurana wa’allahu. Sebaik-baik kamu adalah yang belajar Quran dan yang mengajarkannya. Syech Ali Jaber berdakwah Quran total football…Inspiring to Us.
Di kantor Syech Ali Jaber juga dikembangkan pergerakan haji dan umrah. Bersama Ali Jaber banyak giat dakwah bisa dilaksanakan karena jejaringnya di Mekah dan Madinah tidak diragukan lagi. Beliau juga fasih berbahasa Indonesia. Banyak ulama dari Madinah mukim di Indonesia dengan fasilitasi darinya.
Adalah menarik seorang Syech Ali Jaber memilih medan dakwah di Indonesia. Menurutnya medan laga di Nusantara sangat hebatnya. Tantangannya sangat besar. Oleh karena itu dia bergiat dakwah Quran luar biasa sampai Covid-19 mendekatinya di masa Pandemi ini.
Husnul khatimah Syech. Giat dakwah Syech akan terus bertumbuh. Ajal datang tak kenal waktu dan sebab. Tapi kami bersaksi Syech Ali Jaber adalah pejuang dakwah yang luar biasa menginspirasi kawula muda Nusantara. Kami lepas Syech dengan cucuran air mata dan persahabatan dunia-akhirat. Fii riyadhil jannah. Alfatihah…*