3.500 Jurnalis Indonesia Ditraining Cek Fakta

1 Min Read

teraju.id, Labkom – Semula pelatihan Google News Initiative kepada jurnalis Indonesia hanya 250. Kini di tahun 2019 mencapai 3.500 orang. Demikian diungkapkan instruktur asal Kompas dari Google News Initiative dalam pelatihan cek fakta di Labkom IAIN, Minggu, 8/12/19.

WhatsApp Image 2019 12 09 at 04.56.17
Aswan, Kompas, dari Google News Inititative saat memberikan pelatihan

Kata sang instruktur, Aswan yang tampil bersahaja, Kota Pontianak baru kali pertama training cek fakta. Kali ini baru diikuti 25 peserta kalangan pers maupun akademis. Pada waktu mendatang intensitas pelatihan akan semakin ditingkatkan, termasuk masyarakat pengguna media sosial. Hal ini untuk meningkatkan literasi digital.

Masyarakat yang melek literasi digital tidak akan mudah termakan hoaks atau berita fitnah. Misalnya Ahok bersalaman dengan Raja Salman. Begitu contoh diajukan Aswan. Bagi pegiat literasi digital, informasi via foto dan teks ini tidak mudah dipercayai, karena apa mungkin?

Begitulah Aswan mengurai tentang mengapa publik suka berita hoaks? Sebab publik suka politik, konflik, hingga seks.

WhatsApp Image 2019 12 09 at 04.56.26

Selama pelatihan Aswan mengungkap banyak data dan fakta menarik Indonesia. Pegiat media dan medsos di Bumi Khatulistiwa, nantikan pelatihan cek fakta berikutnya dari Google News Initiative. Atau giat mandiri pegiat literasi Kalbar bekerjasama dngan AMSI dan Google. (kan)


Kontak

Jl. Purnama Agung 7 Komp. Pondok Agung Permata Y.37-38 Pontianak
E-mail: [email protected]
WA/TELP:
- Redaksi | 0812 5710 225
- Kerjasama dan Iklan | 0858 2002 9918
Share This Article
Hobi menulis tumbuh amat subur ketika masuk Universitas Tanjungpura. Sejak 1992-1999 terlibat aktif di pers kampus. Di masa ini pula sempat mengenyam amanah sebagai Ketua Lembaga Pers Mahasiswa Islam (Lapmi) HMI Cabang Pontianak, Wapimred Tabloid Mahasiswa Mimbar Untan dan Presidium Wilayah Kalimantan PPMI (Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia). Karir di bidang jurnalistik dimulai di Radio Volare (1997-2001), Harian Equator (1999-2006), Harian Borneo Tribune dan hingga sekarang di teraju.id.