Oleh: Farninda Aditya
Club Menulis Internasional, itulah yang saya pikirkan kali ini setelah dua mahasiswa Hamburg University Jerman mengunjungi Club Menulis IAIN Pontianak. Bukan kegiatan menulis internasional maksudnya, tapi lebih pada tempat diskusi peneliti/tamu dari berbagai negara.
Amelia Riska Arnold an Luna Tahiya Pujianto mahasiswa Hamburg University ini datang ke Club Menulis bersama Tim Top Indonesia. Sebagai mahasiswa Antropologi, Bahasa dan Budaya Asia Tenggara, mereka mencari banyak informasi tentang Indonesia. Sebelumnya mereka magang di Bali, dan kali ini jurusan yang mereka geluti tersebut membawa mereka tinggal di Pontianak. Selama satu bulan berbagai informasi berkenaan budaya, bahasa, sejarah dan sebagainya mereka pelajari, mereka juga ke Sungai Rengas untuk melihat kegiatan Sosial di masa peringatan Kemerdekaan RI.
Club Menulis bukan satu atau dua saja kedatangan tamu, baik dari luar Kalimantan Barat maupun luar Negeri. Setidaknya sejak tahun 2010 Club Menulis berdiri, sudah ada Sachiko Yokota dari Jepang, Karl Anderbeck dari Amerika, Taufik Tanasaldy dari Australia, Timo Duile dari Jerman, Timo Kartineen dari Finlandia, dan dari Malaysia. Selain itu, beberapa perguruan tinggi Indonesia juga pernah ke Club Menulis, seperti Wahyudi dan Riri dari ITB, Semiarto Aji Purwanto seorang Antropolog, Fisip UI, serta dari UIN Jakarta.
Sekian banyak tamu, kedatangan tersebut mencari informasi tentang lokalitas serta berbagi informasi mengenai kepenulisan. Anggota juga memeroleh banyak ilmu, siapapun yang datang ke Club, ia adalah guru. Ketika Arifin Pramono dari Library of Congress Amerika datang ke Club untuk mencari referensi buku lokal, anggota semakin yakin bahwa tulisan yang dihasilkan selama ini sangat bermakna.
Kedatangan Amelia dan Luna, serta Filip Suryana seorang Seniman dari Ubud, Bali membuat anggota semakin bersemangat berkarya. Mereka yang jauh-jauh saja mencari informasi tentang Kalimantan Barat, tentu anggota tak ingin ketinggalan. Suatu saat akan ada tamu baru, harus ada informasi baru tentang Kalimantan yang siap disajikan. Seperti Filip Suryana yang memunyai Galeri Seni, Club Menulis juga bisa pula memunyai Galeri Diskusi, Club Menulis Internasional. (Ketua Club Menulis IAIN Pontianak)