Oleh: Nur Iskandar
Ini gawe perdana. Namanya Festival Nadi ‘kha-TULIS-tiwa’. Disingkat Fena ‘2020. Fena idiom dengan pena, alat tulis: gerakan literasi dari bumi kha-TULIS-tiwa. Agar semua tercatat. Semua jadi sejarah. Sejarah bahwa kita bisa menghadirkan seni sastra dengan tetap berempati pada masyarakat yang terpapar Pandemi Covid-19. Semoga hiburan sastra dibalut aksi solidaritas meluruskan sejarah menjadi hiburan yang membangun imunitas diri, kolektif-kolegial, hingga berdampak secara nasional, dan internasional. Nadi adalah akronim dari Nation Building (Membangun Bangsa). Jadi, Fena ‘kha-TULIS-tiwa’ adalah agregat kolaborasi media massa, peneliti, dan pelaku seni-sastra–menyentuh hati nurani publik demi pembangunan bangsa. Membangun Ind-ONE-sia Raya.
Fena 2020 berisi sejumlah kegiatan, mulai dari webinar mengangkat topik aktual hari lahirnya Pancasila (1 Oktober), lahirnya TNI (5 Oktober), hari lahirnya Kota Pontianak (23 Oktober) hingga hari Sumpah Pemuda (28 Oktober). Secara sejarah negarawan asal Kalimantan yang menyumbangkan Lambang Negara Elang Rajawali Garuda Pancasila–Mayjen KNIL Sultan Hamid II Alkadrie juga penabalan Sultan Ketujuh Qadriyah pada 29 Oktober 1945–29 Oktober 2020 (peringatan ke-75). Fena 2020 juga menyambut serta mengisi spirit Hari Pahlawan 10 Nopember 1945-2020 dengan “Mata Pena” untuk “Mata Hati NKRI”.
Grup band papan atas Kalbar di belantika musik nasional “Arwana” juga ulang tahun perak pada tahun ini. Arwana telah menyumbangkan 3 album hits bagi Indonesia dan mengharumkan nama Bangsa dan Negara di ajang Sony Music Award sebagai terbaik. Arwana menjadi “The Legend”. Uniknya Arwana mendapatkan nama dari Max Jusuf Alkadrie–sekretaris pribadi Sultan Hamid. Arwana menciptakan lagu “The Equator Eagle” dengan translasi dari Kampoeng English Poernama–Teraju News Network–Bina Antarbudaya–AFS Internasional. Lagu ini sebagai Tribute to Sultan Hamid dan Hajad Kota Pontianak–sekaligus Sumpah Pemuda dengan spirit 1 Nusa 1 Bangsa dan 1 Bahasa “Ind-ONE-sia”. Tema Fena 2020 adalah 1 Khatulistiwa untuk Ind-ONE-sia. Adapun Lambang Negara mencengkeram seloka “Bhinneka Tunggal Ika” dengan spirit persatuan.
Kini Panpel sedang bekerja keras. Press realease akan disampaikan tepat menyambut Hari Jadi Kota Pontianak. Selanjutnya serial webinar dengan narasumber dalam dan luar negeri segera dimasuki. Termasuk Asosiasi Tradisi Lisan untuk memecahkan rekor UNESCO-Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam rekor budaya takbenda yakni Pantun Nusantara dengan akar dari Pontianak-Kalimantan Barat. Menurut Prof Dr Jim Collin–Borneo Bagian Barat adalah “home land of Malay”. Borneo bagian barat adalah tanah lahirnya bahasa persatuan–yang berakar dari Bahasa Melayu Nusantara.
Publik silahkan simak tanggal mainnya 1/1. Panpel akan menggunakan segenap piranti media untuk sosialisasi agar sampai pada sasaran per-individu WNI. Kami akan menyumbangkan suara, tenaga, dan rupiah kepada korban terpapar pandemi semua lewat event ini. Kami juga kerjasama Dinas Kesehatan untuk memantau panpel maupun pihak manapun yang terlibat agar senantiasa sehat, terhindar dari Covid-19. Umumnya kegiatan disajikan dalam bentuk virtual. Protokol Covid berlaku extra ketat.
Kritik dan saran konstruktif senantiasa kami nantikan. Mohon doa restu dan dukungan. CP/WA pada 08125710225. * Foto dokumen serial meeting, Selasa, 20 Oktober 2020 dan dok Panitia.