teraju.id
teraju.id, Batu Ampar – Pelaksanaan kegiatan Kampung Riset selalu menjadi moment penting dalam mengasah dan mencharge gairah akademik peserta. Karena itu kampus IAIN Pontianak menjadikan kegiatan ini sebagai kegiatan penting dan prioritas di antara kegiatan lainnya.
Menurut ketua panitia, Fahmi Ichwan, gairah itu terlihat selama kegiatan lapangan yang berlangsung sejak 2 November 2020. Baik peserta dari kalangan mahasiswa, maupun para pendamping dari kalangan akademik.
“Sebagai contoh, Bang Noviansyah dan Didi Darmadi, pendamping lapangan, sudah membuat dua tulisan. Dan sudah diterbitkan di media online,” katanya.
Sementara itu dari kalangan mahasiswa peserta, Fahmi menyebutkan beberapa mahasiswa sudah mencicil tulisannya hingga beberapa halaman. Di tengah kesibukan mencari data menemui informan, mereka menyempatkan diri menulis.
“Aji Santoso, Widya Kurniati, misalnya, sudah menulis beberapa halaman narasi kegiatan lapangan. Malam-malam saat kebanyakan orang tidur mereka mengetik di laptop,” ungkapnya.
Peserta lainnya, Istri Apriani, sudah membuat rancangan kerangka buku berdasarkan perkembangan data yang dihimpun di lapangan. Dia ingin fokus menulis pertemuan budaya Cina dan Melayu di Batu Ampar.
Disebutkan, peserta lainnya, Wahyu, Zulyasa, tak kalah semangat mencari narasumber dan membuat catatan awal. Mereka memasang target menulis buku sendiri.
“Semangat sekali mereka,” kata Fahmi Ichwan.
Katanya, semangat inilah yang terus dijaga melalui kegiatan unggulan IAIN Pontianak itu. Meskipun dalam suasana pandemi, LP2M sebagai pelaksana kegiatan mengusahakan agar kegiatan tetap berjalan.*(Rilis Panitia).
