teraju.id, TNN – Hari H minus 1 dari puncak acara peringatan ulang tahun ke-75 Republik Indonesia, vokalis Grup Band legendaris Kalimantan Barat “Arwana” meluncurkan lagu tematik tentang kepahlawanan Sultan Hamid II Alkadrie sebagai perancang lambang negara elang rajawali Garuda Pancasila.
“Kami akan jumpa pers tentang lagu berjudul Sultan Hamid II Elang Khatulistiwa,” ungkap vokalis Yudie “Arwana” Chaniago kepada Teraju News Network (TNN) seusai rapat teknis tadi malam, Selasa, 11/8/2020 di kediamannya Sanggar Bougenvile. “Hendri Lamiri juga akan hadir di dalam jumpa pers ini dari Jakarta,” ungkapnya.
Menurut rencana lokasi jumpa pers itu di De Real Cafe yang beralamat di kawasan Jalan Pancasila. Pancasila itu sendiri adalah kandungan esensi dari Lambang Negara Elang Rajawali garuda Pancasila yang dituangkan Sultan Hamid, saat itu Sultan Ke-6 Kesultanan Qadriyah Pontianak dan Menteri Negara RIS di Kabinet PM Moh Hatta dan Presiden Ir Soekarno.
“Saya membuat lagu Sultan Hamid II Elang Khatulistiwa dalam tempo sangat singkat, sehari jadi lirik dan nadanya. Hal ini didahului dengan mimpi ketemu Allahyarham Sultan Hamid II Alkadrie di mana Beliau berwasiat jangan marah, sabar dan matahari akan terang benderang pada waktunya.” Menurut Yudie sejak mimpi di malam Jumat menjelang Live Concert 107th Sultan Hamid II di minggu ketiga Juli 2020, lagu pun tercipta dengan sempurna. Bahkan kini juga siap dilaunching versi Bahasa Inggrisnya, bekerjasama dengan Kampoeng English Poernama.
“Jika tidak didahuli dengan mimpi berjumpa Beliau, mungkin saya tidak bisa membuat lagu yang tepat untuknya berdasarkan sejarahnya. Ini lagu tematik, sangat berat diciptakan oleh para seniman. Silahkan cek di seluruh jagad,” imbuhnya. Yudie tidak sempat membaca pledoi maupun buku tentang Hamid yang sangat tebal, mencapai 500-600 halaman. Yudie bersyukur dapat berjumpa Hamid di alam mimpi dan menuangkannya dalam bentuk lirik dan nada Pop Rock yang menjadi kekhasan Arwana. Arwana sendiri merupakan grup band papan atas Indonesia di era reformasi total tahun 1999 hingga 2000-an. Empat album berhasil memuncaki tangga lagu Indonesia antara lain hits Kunanti, Angsa Putihku, Kepang Kampung dll.
Karya terbaru ini menurut Yudie adalah masterpiecenya. Begitupula dengan pengerjaannya bolak-balik antara studio pribadi miliknya di Bougenvile dengan studio milik Hendri Lamiri di Jakarta. “Berkah Pandemi Covid-19 lahir lagu besutan ini. Bolak-balik saling sempurnakan antara Pontianak-Jakarta. Naskah terbang lewat internet,” katanya.
Hendri Lamiri dihubungi terpisah via telepon mengaku siap terbang ke Pontianak. (kan)