teraju.id, Jakarta – Perpindahan penumpang dari satu terminal ke terminal lainnya dengan jarak kiloan kilometer yang dahulu terbantu dengan bis shuttle, kini lebih moncer dengan kalayang atau skytrain. Kereta tiga gerbong yang mampu mengangkut 170-an penumpang ini bergerak dengan kecepatan 60 km/jam.
Jika Anda harus mengalami perpindahan dari terminal 1 domestik ke terminal 3 misalnya, sejak pintu keluar telah terpampang tulisan besar dengan warna biru bertanda skytrain atau kalayang. Ikuti saja tanda arahnya. Tanda arah tersebut akan sampai ke titik shelter. Ada shelter di setiap terminal. Dan masuk skytrain ini free alias gratis.
Pergerakan dari terminal satu ke terminal 2 hanya lebih kurang 5 menit. Sedangkan dari terminal 2 ke terminal 3 dengan jarak 3 km ditempuh dengan waktu tujuh menit.
Penggunaan skytrain di Bandara SHIA tergolong baru. Yakni sejak akhir tahun 2018, sehingga pada awal 2019 ini masih terkesan licin alias baru. Sementara tetangga Indonesia, yakni Malaysia dan Singapura sudah jauh lebih lama menikmati skytrain ini.
Walaupun di Indonesia skytrain baru bisa dinikmati di akhir 2018, namun tentu saja disambut dengan sukacita. Selain itu, fasilitas mewah dan mahal ini mesti dirawat dan dipelihara serta diikuti tata-tertibnya.
Adapun peresmian perdana skytrain dilakukan Menteri BUMN Rini S Soemarno pada akhir 2017 untuk rute terminal 2 dan 3. Nilai investasi skytrain ini hampir 1 triliun, tepatnya Rp 950 miliar. (Nuris)