teraju. id, Pontianak – Ribuan warga mengikuti pawai obor dalam menyambut hadirnya bulan suci Ramadhan yang diperkirakan jatuh pada Sabtu, 27/5/17.
“Pontianak luar biase. Segini banyaknya massa. Bawa obor lagi. Ndak buat chaos. Bukti kalo ada yang bilang Islam itu radikal adalah salah,” ujar Imam, salah satu peserta pawai obor.
Titik kumpul di masjid raya Mujahidin seusai shalat Isya tadi malam tampak istimewa. Obor yang terbuat dari potongan bambu itu dibawa masing-masing peserta dan sebagian besar disiapkan panitia.
Obor itu sendiri merupakan adat dan budaya muslim pesisir sejak berabad abad silam di Kalbar. Sebab bulan Ramadhan adalah bulan cahaya, maka kaum muslimin mengingatkan cahaya tersebut dengan cahaya. Cahaya berupa makna menerangkan yang benar dari yang salah, yang hak dari yang batil. Itulah sesungguhnya Alfurqan atau Alquran yang turun pada pertengahan bulan Ramadhan.
Pawai obor tidak hanya menyambut Ramadhan, tapi pada pertengahan bulan dalam rangka nuzulul quran dan pawai takbiran Idul Fitri.
Pelaksanaan pawai obor tadi malam, Rabu, 24/5/17 berlangsung aman dan lancar.