in

Prof Dr Arief Rachman: Kesehatan No 1, Pendidikan No 2

kesehatan pertama baru pendidikan

Oleh: Nur Iskandar

Menyikapi kesepakatan empat menteri tetanggal 20/11/20 tentang pembelajaran tatap muka bisa dimulai pada 2021 di tengah Pandemi Covid-19 memburuk di Indonesia, pakar pendidikan Prof Dr H Arief Rachman, M.Pd menyatakan bahwa kesehatan itu nomor 1, sedangkan pendidikan itu no 2. Demikian ditegaskannya dalam webinar virtual pada Sabtu, 5/12/20 sekira pukul 15.15 WIB.

Pembina dan Pendiri SMA Garuda Cendekia kawasan Jakarta Selatan ini mensyaratkan bahwa penerapan belajar tatap muka mesti diketahui kebersihan sekolah dan lingkungannya. Juga diketahui keluar masuk siswa maupun guru apakah dari daerah hijau atau hitam? Aspek kesehatan dan mental (psikologi) harus disiapkan. Sebab belajar yang menyenangkan harus tampil ke permukaan. Poster-poster edukasi mesti ditampilkan. Juga keran mencuci tangan tersedia secara memadai. Semua mesti disiapkan agar pendidikan tatap muka bisa dilakukan tanpa resiko terpapar Covid-19 di mana situasi terkini makin memburuk. Dalam sehari Indonesia sudah tembus pada angka 8 ribu positif Covid-19.

Dosen dengan segudang prestasi dan mengajar di Universitas Negeri Jakarta ini mengulas bahwa tujuan pendidikan tiada lain hendak mewujudkan manusia cerdas yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Namun untuk mencapai ke arah tujuan pendidikan itu syaratnya mestilah peserta didik sehat fisik dan mental.

Dalam webinar yang sama tampil juga pakar kesehatan sekaligus anggota Satgas Covid-19 Nasional, Dr dr Erlina Burhan. Disampaikannya bahwa sebenarnya Covid-19 itu lemah, tetapi menyebar ke-200 negara sejak akhir tahun 2019 di Wuhan, China akibat dijalankan oleh manusia. Penyebarannya melalui droplet terutama lewat batuk dan bersin serta bicara berlama-lama sehingga “hujan lokal”. Cara mengatasi penyebaran tiada lain menjaga jarak dan menggunakan masker serta rajin mencuci tangan atau tubuh maupun pakaian.

Webinar di atas menjadi bahan masukan kepada publik menyiapkan diri ketika pembelajaran tatap muka tetap dipaksakan untuk dilaksanakan. Di mana tantangan nyata adalah meningkatnya Covid-19 di Indonesia dengan korban meninggal dunia semakin banyak pula. Siaran webinar dapat disimak ulang pada kanal YouTube SMA Garuda Cendekia. Silahkan klik saja. Semoga bermanfaat bagi pendidikan dan kesehatan generasi muda Bangsa Indonesia. *

Written by Nur Iskandar

Hobi menulis tumbuh amat subur ketika masuk Universitas Tanjungpura. Sejak 1992-1999 terlibat aktif di pers kampus. Di masa ini pula sempat mengenyam amanah sebagai Ketua Lembaga Pers Mahasiswa Islam (Lapmi) HMI Cabang Pontianak, Wapimred Tabloid Mahasiswa Mimbar Untan dan Presidium Wilayah Kalimantan PPMI (Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia). Karir di bidang jurnalistik dimulai di Radio Volare (1997-2001), Harian Equator (1999-2006), Harian Borneo Tribune dan hingga sekarang di teraju.id.

International Volunteer Day

International Volunteer Day: KEP’s-Binabud-Teraju sd Wakaf Produktif

obama

Belajar Quran Visual-Virtual “All at Once” ala Oprah dan Obama