Oleh: Saripaini
Aku bukan perantau, tapi aku ingin mengucapkan selamat PULKAM buat teman-teman perantau dari Sintang, Sepaok, Melingkat, Sekadau, Sambas, Melawi dan semua perantau darimana pun kalian berasal. Sekali lagi selamat pulang kampung, selamat berkumpul dengan harta terindah. Itu pasti menyenangkan dan yang paling ditunggu-tunggu.
Jelas saja aku tahu, apa lagi siswa teman kelasku yang paling rindu dengan keluarga dan kampung halamannya di Melingkat. Kerinduan, membuat gadis berkulit putih itu tak menyisakan waktu libur di kota Pontianak walau hanya sehari. Jauh-jauh hari Siwa telah mengatur waktu pulkamnya yakni pada hari ujian terakhir mahasiswa BKI IAIN Pontianak kelas 3B tepatnya pada 18 Januari 2018.
Aku memang bukan perantau, aku tak tahu bagaimana rasanya jadi perantau karena aku belum pernah berjauhan dengan keluarga selama lebih dari 8 hari, tapi aku merasa beruntung berada di antara kalian si pejuang tangguh.
Merantau di kota orang bukanlah perkara mudah. Aku tak dapat mendefinisikan kesulitan yang kalian alami, aku hanya penonton, namun aku banyak belajar dari kalian tentang makna kehidupan, tentang bagaimana caranya berjuang. Terima kasih. Sampaikan juga terima kasihku pada ibu kalian, si relawan perasaan yang rela melepas kalian di kota perantauan, tempat dimana kalian banyak mengajari aku caranya bersyukur.
“Harta yang paling indah adalah keluarga”.
Tentu aku setuju dengan lirik lagu itu, aku yakin kalian juga setuju. Aku bukan peramal tapi aku tahu, tak sedikit di antara kita yang meletakkan keluarga pada posisi penting di balik alasan perantauan. Ingin membuat mereka bahagia, bangga, menaikkan derajat dan apa saja yang bisa membuat bibir mereka tersenyum bahagia.
Sekarang adalah waktunya LIBUR. Pulanglah! Sekarang adalah waktunya kalian menarik bibir malaikat tak bersayap yang kau tinggalkan di rumah. Buatlah mereka tersenyum. Jangan biarkan dia membendung rindu lebih lama! Karena rindu itu berat, kasian dia.
“Sekarang group WA sudah sepi tak banyak canda apa lagi negosiasi tugas atau pertanyaan seputar perkuliahan.” Hanya itu rinduku sebatas teman tak usah bandingkan dengan malaikat yang tinggal dirumah kalian. Aku malu.
Jangan berpikir aku tengah merindukan suasana peliknya tumpukan tugas yang mengalahkan tumpukan cucian kotor, tidak sama sekali. Karena saat ini aku tengah bahagia bisa lebih lama di rumah, menghabiskan waktu bersama emak, bapak dan adik-adikku sama seperti kalian yang sedang berada di kampung, aku juga di kampung tepatnya di Parit Deraman Hulu Punggur Kecil, sebuah kampung yang tak jauh dari kota Pontianak.
Punggur Kecil, 26 Januari 2018