Oleh: Arif Zainudin
Desa Batu Ampar kampung unik. Kampung padat dengan keragaman suku dan aktivitas. Bayangkan saja untuk sebuah desa di kampung nan jauh dari kota, 2600 kepala keluarga, 45 rukun tetangga dan 8 dusun, sungguh gambaran desa gemuk yang tidak mudah dikelola.
Desa Batu Ampar di kala jaya bak Singapur-nya Kalimantan Barat di era 80 hingga 90an, bahkan masih saya rasakan sisa-sisa kejayaan saat duduk dibangku SMP/SMA sebelum operasi ilegal loging diluncurkan tahun 2006 yang mengakibatkan ditutupnya sawmil-sawmil yang masih ada kala itu.
Berdasarkan cerita kedua orang tua saya, kapal-kapal asing bersandar silih berganti, bahkan jumlahnya bisa mencapai 20an hingga 30an kapal berlabuh. Kapal-kapal itu datang dari berbagai negara asia eropa, seperti Hongkong, Taiwan, Malaysia, Singapura, Australia dan Amerika untuk mengangkut kayu dari sawmil-sawmil yang ada. masa itu ayah saya yg berusia 15 tahun sudah hijrah mandiri, menetap dan bekerja di sawmil PT. Kalimantan Sari walau beliau sebenarnya tinggal di Desa Padang Tikar.
Hari ini semua itu tinggal kenangan, tidak banyak dampak postif yang muncul di balik kejayaan itu, sumber daya manusia jauh ketinggalan dibandingkan desa padang tikar, jika mau jujur mengukur dari sisi pendidikan. kebanyakan masyarakat kala itu lebih memilih bekerja dibanding sekolah sebab uang dari sawmil lebih menarik.
Desa Batu Ampar kini lebih dikenal lewat hasil arang bakau (mangriove), dikelola mandiri oleh masyarakat setempat dengan jumlah produksi mencapai ratusan ton pertahun diekspor ke korea, hongkong, taiwan, bahkan arab.
Sayangnya, lagi-lagi sang pemodal (toke-toke) pihak yang diuntungkan, pasalnya pengrajin arang di sini masih bergantung jasa angkutan dan pasar bahkan sebagian besar pengrajin bergantung modal ke toke. padahal bisa saja dikelola koperasi secara profesional dan jujur, dari izin, bahan baku, angkutan, pemasaran bahkan modal. sebab harga jual sendiri akan lebih tinggi dan mrnguntungkan bagi pengrajin jika dibanding melalui toke, harapannya agar pengrajin arang bakau lebih sejahtera kelak. Aamiin.