Oleh: Ambaryani
Hari ini, saya cek buku catatan pribadi saya di atas meja bidang Kemasy Kantor Camat Kubu. Salah satu tamu yang pernah berkunjung adalah Kepala Desa Sungai Terus yang tinggal di Dusun Sugih Waras Rt. 08 Rw. 04.
Awalnya saya kurang jelas. Pikir saya Dusun Sugi Waras. Kalau Sugi Waras, saya tidak terlalu excited. Biasa saja. Karena saya tak menangkap apa makna di balik Sugi Waras.
Tapi setelah saya konfirmasi hingga 2 kali, ternyata nama Dusunnya Sugih Waras. Ya, Sugih Waras. Saya tertarik dengan nama yang disematkan untuk dusun ini.
Nama yang sarat akan harapan dan doa. Sugih Waras dalam bahasa Jawa bermakna kaya dan sehat. Ini sebagai doa, agar penduduk yang tinggal di dusun tersebut senantiasa berkecukupan finansial, kaya dan selalu sehat.
Tapi, sugih tidak hanya kaya dalam makna lahiriah. Kaya harta. Tapi juga kaya hati. Kaya yang sesungguhnya. Jika hati yang sudah kaya, kekayaan yang lain akan mengikuti.
Karena apapun yang ada akan selalu disyukuri. Hingga tak ada istilah kekurangan. Jika tidak kekurangan, artinya sudah kecukupan. Kalau kecukupan, sudah bisa menjadi indikasi seseorang kaya.
Semoga nanti, saya bisa menginjakkan kaki di Dusun Sugih Waras. Saya ingin membuktikannya sendiri. Membuktikan wujud doa banyak orang yang sudah pernah menyebut dusun tersebut. Sugih Waras.