Oleh: Farninda Aditya
Mendalami materi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Matematika, Himpunan Mahasiswa Program Studi Fakultas Tarbiyab Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Pontianak Mengadakan Workshop Pendalaman Materi, Selasa 23 Juli 2019.
Kegiatan yang diikuti mahasiswa PGMI semester IV ini, bertujuan
untuk mengklarifikasi kesalahan konsep IPA dan MTK SD/MI.
Ricka Resi Muskania, M.Pd, pembahas materi IPA, mengingatkan mahasiswa sebagai calon pendidik untuk selektif melihat materi yang ada di buku paket umumnya. Menurutnya, ada konsep-konsep yang ternyata tidak sesuai dengan keadaan.
Dalam kesempatan tersebut, Ricka juga mengajak mahasiswa praktik IPA. Di antaranya cara mengambil koin dari wadah yang berair, namun tidak basah. Praktik tersebut untuk membuktikan pembakaran memerlukan oksigen dan sifat zat cair.
“Cara ini bisa dijadikan kuis di kelas. Bagaimana anak-anak bisa mengambil koin yang berair tapi tidak basah, dengan menyediakan perlengkapan yang diperlukan”, ungkap Dosen PGMI FTIK IAIN ini.
Kegiatan ini membuktikan bahwa belajar IPA tidak lah sulit, Vidya Setyaningrum, M.Pd., moderator kegiatan memberi simpulan bahwa IPA merupakan pelajaran yang menarik.
“IPA itu seru, semua ada di lingkungan kita”, ungkap Dosen PGMI ini.
Pendalaman materi Matematika dibahas oleh Zulkifli, S.Si., M.Pd., yang diawali dengan informasi angka dalam matematika.
“Angka 7 itu tidak ada garis di tengah ya, dan angka 4 harus tertutup bagian atasnya”, ungkapnya.
Zulkifli, menyampaikan materi operasi hitung dengan mudah dan menyelesaikan soal Akar tanpa menghafal.
“Saya berharap, guru Matematika itu dianggap guru yang Killer, pelajaran matematika dianggap paling sulit, kita ubah pemikiran itu”, katanya bersemangat.
Keasyikan belajar ilmu pasti tersebut dibuktikan dengan antusias peserta yang dengan percaya diri maju ke depan untuk menguji keberhasilan pendalaman materi yang di dapat.
Selain Pendalaman Materi IPA dan Matematika, HMPSI PGMI juga mendalami Teknis Penulisan Karya Ilmiah berbasis Information and Communication Technology (ICT).
“Sesi ini sekaligus menyiapkan mahasiswa untuk memiliki Literasi Digital khususnya dalam pembuatan karya tulis ilmiah”, ungkap Ricka.