in

Jurus Jitu Melawan Buntu Ide Saat Menulis

IMG 20180303 204403 762

Oleh : Khatijah

Tik..tik..tik.. telunjuk menari di keyboard. Treeettt telunjuk menekan tombol delete. Begitu seterusnya berulang-ulang. Saya rasa kegiatan yang mungkin setiap pekerja untuk keabadian mengalaminya.

Yaah, mungkin hanya sebagian atau orang pemula seperti saya yang mengalaminya karena yang hidupnya sebagian dari menulis tak akan terjadi lagi di hari-harinya. “Bisa karena biasa” mungkin kalimat yang cukup untuk membungkus susunan abjad belepotan saya sedari awal.

Beberapa hari ini saya selalu saja melakukan hal yang kurang wajar, mengetik lalu menghapus berulang-ulang. Hasil tulisan akhir-akhir ini juga kurang memuaskan karena tak sesuai porsi, tapi demi menjaga keseimbangan saya harus melakukannya agar tetap berjalan dan serasa hidup.

Ok, kembali ke topik awal. Jika ditanya “Apa yang kau lakukan jika sedang buntu ide?”. Jawabnya, “Aku tidak tahu, buntu akan ide itu hanyalah bualan para pengeluh yang mereka jadikan alasan agar mereka bisa bersenang-senang”. krik-krik. Tentu saja itu bukan jawaban saya, itu kalimat Steve Martin. Ada yang lebih nyesek lagi nih jawabannya, “Tidak, saya tidak mengalami buntu ide. Karena saya tahu apa yang harus saya lakukan,” kata Yusriadi.

Jawaban tersebut memang jawaban orang yang sudah saya sebutkan pada bagian di atas, orang yang kehidupannya separuh menulis. Nah, untuk diri saya sendiri nih, yang sebagai pemula. Sebenarnya iya, buntu ide itu hanya alasan agar saya bisa bermalas-malasan, dan lebih tepatnya saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan.

Buntu ide itu memang sangat menggangu, saya melakukan apa yang biasanya mereka lakukan jika sedang buntu ide, jalan-jalan kata Kak Nda, bernyanyi (saya lupa dapat dari siapa), dan yang biasanya saya lakukan ialah berlari sampai ketemu ide tersebut. Tetap saja buntu jika sudah di depan laptop, bahkan saya juga mencoba melakukan dengan menulis di buku. Nihil.

Ternyata kuncinya hanya satu kata, kok, dan gak sulit. Apalagi jika bukan, “Lakukan”. Ya, lakukan, apapun tulisan yang diketik jangan dihapus. Ketik saja sampai jari mulai lelah, nah nanti kalau sudah mulai banyak silakan baca lagi. Saya yakin abjad yang berterbangan di benak akan dengan segera tersalurkan dari jari-jari, dan terbungkus dengan rapi. Itulah gunanya ada proses pengeditan.
Selamat mencoba.

Pontianak, 3 Maret 2018

Written by teraju

IMG 20180303 203853 101

Sekilas Ekonomi Kalbar

WhatsApp Image 2018 03 05 at 09.46.52

Tolong-menolong Masih Menjadi Budaya Kami