Oleh: Saripaini
Karangan argumentasi tentu sangat banyak dipakai oleh mahasiswa, di antaranya esai, makalah, bahkan skripsi. Kemampuan merangkai kata untuk meyakinkan pembaca terhadap ide atau gagasan sangat dibutuhkan. Pada pertemuan kesepuluh dalam program Rumah Literasi FUAD dijelaskanlah tentang karangan argumentasi, setelah pekan sebelumnya mahasiswa ditugaskan untuk membuat karangan argumentasi.
Karangan argumentasi merupakan satu karangan yang umumnya dipakai dalam karya tulis ilmiah. Dalam buku yang berjudul “Ajarkanlah Anakmu Menulis” Dr. Yusriadi menyebutkan bahwa karangan argumentasi adalah bentuk tulisan yang harus dikuasai oleh seorang penulis. Dalam penulisan karangan argumentasi, inti pembahasan yang ingin disampaikan biasa diletakkan di bagian awal paragraf dan kalimat-kalimat selanjutnya merupakan penjelasan untuk meyakinkan pembaca.
Pertemuan di kelas Rumi diawali dengan diskusi tentang karangan argumentasi dan menyebutkan sejumlah kesulitan yang dialami ketika proses penulisan. Ada beberapa kesulitan yang disampaikan oleh mahasiswa. Pertama, bagaimana meyakinkan pembaca, kedua bagaimana menemukan ide di dalam tulisan.
Menanggapi sejumlah ketidakpahaman tersebut saya mengajak mahasiswa untuk menganalisis satu tulisan yang telah ada. Saya pikir penganalisan tulisan merupakan salah satu cara yang tepat untuk memahami unsur-unsur apa yang dipakai di dalam satu karangan. Ini kerap saya gunakan untuk memahami struktur suatu karya.
Satu esai karya Dr. Yusriadi dari buku Ajarkanlah Anakmu Menulis dipilih secara acak kemudian dibahas bersama kira-kira indikator-indikator apa saja yang dipakai dalam karangan argumentasi, yakni bagaimana penulis menyajikan inti kalimat kemudian memaparkan penjelasan-penjelasan yang bisa diterima logika pembaca.
Esai yang dianalisis berjudul “Disiplin sebagai kata kunci” dalam karangan tersebut penulis mengatakan bahwa disiplin merupakan hal penting yang harus dilakukan. Ciri orang maju dan teratur adalah disiplin. Selanjutnya pada bagian penjelasan penulis menganalogikan tentang tukang bubur yang tidak disiplin akan kehilangan pelanggan, guru yang tidak disiplin akan ditegur atasan, hingga ibu rumah tangga yang tidak disiplin akan ditegur suaminya. Penganalogian tersebut dilakukan secara sederhana membuat tulisan mudah dipahami dan diterima oleh pembaca.
Karangan argumentasi tidak sulit untuk dibuat. Kunci utamanya adalah memahami apa yang ingin disampaikan sebagai inti dari penulisan, kemudian ada indikator yang akan dijelaskan dalam rangkaian kalimat. (*)