Oleh: Rike Rahayu
Saya adalah anak yang terlahir dari keluarga yang utuh. Namun kemudian mereka berpisah atas kemauan mereka sendiri. Saya adalah anak yang lahir dengan ketidaksempurnaan fisik dan mereka menambahkannya dengan mental.
Tidak. Mereka tidak salah. Saya yakin mereka tidak mempunyai rencana dari awal bersatu kemudian berpisah. Saya yakin mereka juga merasakan terluka. Saya tidak bisa melampiaskan semua rasa amarah saya kepada mereka yang telah mengayomiku dari semenjak saya lahir.
Menulis merupakan cara saya untuk menenangkan jiwa saya yang begitu rapuh dengan segala yang terjadi dalam kehidupan saya. Menulis adalah solusi yang paling ampuh ketika saya ingin berteriak tetapi tidak ingin ada yang mendengar. Jiwa saya lebih tenang jika saya menulis
Menulis sebagai sarana mengekspresikan diri. Dengan menulis, saya dapat melampiaskan semua perasaan yang ada dalam diri, ketika sedang marah, sedih, atau senang.
Menulis untuk menginspirasi orang lain. Bagi saya, menulis bukan hanya untuk kepuasan batin. Tapi saya juga ingin orang yang merasakan perasaan yang sama seperti saya bahwa mereka tidak sendirian. Bahwa ada orang lain juga merasakan apa yang mereka rasakan.
Dengan menulis saya merasa dapat memeluk mereka yang butuh pelukan. Dengan menulis saya dapat memberi tahu mereka bahwa kehidupan harus tetap berjalan sebagaimana mestinya. Dengan menulis saya dapat memberikan semangat semangat baru yang orang lain butuhkan. *