Oleh: Dwi Gusti Wulandari
Saya adalah salah satu mahasiswa yang beruntung, karena mendapatkan pembelajaran secara khusus mengenai kepenulisan. Mendapat bimbingan secara langsung adalah hal yang sangat baik dalam proses belajar. Karena akan mempermudah proses pemahaman terhadap apa yang sedang dipelajari. Keefektifan dalam praktik teori akan lebih mudah apabila terdapat komunikasi langsung antar pengajar dan pelajar, begitulah istilahnya untuk menggambarkan pelatihan Rumah Literasi kepada mahasiswanya.
Beberapa di antara kami memang telah berhasil membuat sebuah karya berupa buku. Namun, terdapat hal-hal yang harus dimaksimalkan dalam pemahaman dunia kepenulisan guna sebagai persiapan saat terjun di dalamnya. Tentu saja kami telah diajarkan bagaimana memikirkan agar tulisan ini menjadi hal yang baik dan menarik untuk dibaca. Motivasi dalam menulis juga sudah kami pelajari dan pahami. Namun, apakah itu saja sudah cukup ? tentu saja belum.
Dalam dunia kepenulisan, kemampuan dalam meneliti bahasa dan pemilihan kata adalah hal yang penting. Penggunaan tanda baca serta keefektifan kalimat juga menjadi hal yang perlu untuk diperhatikan. Dalam pelatihan editing di Rumah Literasi beberapa waktu yang lalu, kami diberitahu beberapa hal yang perlu diperbaiki dalam tulisan, terkhusus memperbaiki tulisan milik orang lain. Salah satunya adalah, kami diajarkan untuk menghubungi penulis apabila terdapat kejanggalan dalam tulisan, dengan tujuan memperbaiki sehingga penulis dapat memakluminya. Hal ini adalah etika dalam peng-editan tulisan. Hal lainnya yang perlu diperhatikan tentu saja tak pernah jauh dari penggunaan tanda baca, pemilihan kata, keefektifan kalimat dan sebagainya.
Setelah itu, kami mendapatkan pembelajaran tentang bagaimana me-layout hasil tulisan yang telah diedit. Layout bertujuan untuk memperbaiki bentuk tulisan berdasarkan ukuran kertas yang akan dicetak. Banyak sekali hal yang sebelumnya tidak saya ketahui dalam aplikasi Ms.Word untuk mempermudah proses menulis, sehingga setelah saya mengetahuinya dalam pelatihan kemarin membuat saya merasa lega bercampur bangga karena sudah merasa paham akan sesuatu. Di antaranya adalah, merubah dan membuat halaman pada buku, membuat daftar isi secara otomatis, merubah section pada halaman kertas, ukuran kertas, dan sebagainya.
Hal yang sangat baik menurut saya dalam pelatihan ini adalah, kami segera mendapatkan praktik langsung. Sehingga seperti yang saya katakan sebelumnya, proses pemahaman akan menjadi lebih mudah. Kami langsung diberikan sebuah file tulisan sebagai bahan praktik kami sehingga dapat kami gunakan sebagai bahan belajar. Dan hal demikian sangat efektif dalam proses pemahaman.
Kegiatan seperti ini memang perlu dipertahankan sebagai ajang memperkenalkan lebih dalam mengenai kepenulisan. Para akademisi, terkhusus mahasiswa perlu mendapatkan banyak motivasi menulis, karena menulis adalah kebutuhan bagi mereka semua. Latihan dalam memahami tulisan tidak akan sempurna tanpa pemahaman dalam memperbaiki hingga berhasil mencetak sebuah tulisan dalam bentuk buku. Maka dari itu, belajar memahami sesuatu tentu saja dianjurkan harus sampai tuntas dan tidak boleh separuh-separuh, begitulah kata yang banyak diucapkan oleh orang-orang. Dan yang paling penting adalah menumbuhkan kesadaran dalam merasa pentingnya mempelajari suatu hal yang bersifat dan bertujuan baik bagi diri sendiri maupun khalayak umum. (Peserta Rumah Literasi FUAD, IAIN Pontianak).