Oleh: Leo Sutrisno
Dalam Doa Pertobatan, kita menerima pengampunan dari Tuhan. Dan, kitasaling mengampuni satu sama lain. Damailah di hati kita semua. Dengan hati yang damai itu, kita bersama-sama mendaraskan Doa Kemuliaan.
Kemuliaan kepada Allah di surga,- dan damai di bumi, bagi orang yang berkenan kepada-Nya.
Kami memuji Dikau, – Kami meluhurkan Dikau,
Kami menyembah Dikau,- Kami memuliakan Dikau,
Kami bersyukur kepada-Mu, – karena kemuliaan-Mu yang besar.
Ya Tuhan Allah, raja surgawi, = Allah Bapa yang mahakuasa.
Ya Tuhan Yesus Kristus, – Putra yang tunggal,- Ya Tuhan Allah, – Anak domba Allah, – Putra Bapa.
Engkau yang menghapus dosa dunia, – kasihanilah kami.
Engkau yang menghapus dosa dunia, – kabulkanlah doa kami.
Engkau yang duduk di sisi Bapa, – kasihanialah kami.
Karena hanya Engkaulah kudus. = Hanya engkaulah Tuhan, – hanya Engakulah maha tinggi, Ya Yesus Kristus. Bersama dengan Roh kudus, – dalam kemuliaan Allah Bapa, Amin.
Dalam Doa Kemuliaan, kita melambungkan doa Yesus kepada Bapa. Doa-Nya menjadi doa kita. Sebaliknya, doa kita menjadi doa-Nya. Kita menggabungkan doa dinuawi dan doa surgawi. Keduanya menjadi satu dalam Tubuh Kristus. Hasilnya, sebuah doa yang sangat kuat.
Sembah dan pujian yang sangat kuat ini membuat Yesus menjadi pusat hidup kita. Kita dengan sadar memuji dan bersyukur atas segala sesuatu yang dianugerahkan-Nya.
Itu berarti, kita menyerahkan kidup kita kepada-Nya. Dan, kita melupakan diri kita sendiri. Pada titik ini, kita tidak lagi merasakan sakit. Kita telah disembuhkan.
Pada situasi sekarang ini, kita semua mengahadapi kekhawatiran akan ‘serangan’ Covid-19. Akan lebih baik jika dengan sepenuh hati melambungkan Doa Kemuliaan ini agar kita dilepaskan dari ancamannya.
Semoga!
Pakem Tegal, 2-4-2020.