Oleh: Nur Iskandar
“Panglima Burung”, siapakah gerangan Panglima Burung itu? Apakah dia tokoh sentral dalam tradisi pelisanan Dayak Kalimantan? Apakah dia Dewa Wisnu yang menunggang burung Jatayu atau Garuda? Apakah Panglima Burung adalah malaikat yang dikirim Tuhan dan dinarasikan kitab-kitab suci sebagai malaikat itu bersayap? Apakah Panglima Burung itu adalah Rajawali? Elang Rajawali? Elang Rajawali Garuda Pancasila? Atau Walet Hitam Gegana-Brimob-Polri? Atau Panglima Burung adalah Burung Ababil yang dikirim Allah SWT–Tuhan Yang Maha Esa dengan membawa senjata atom “Sijjil” sehingga Tentara Bergajah yang digdaya di atas tanah–planet bumi–rontok powernya bagaikan daun ranum dimakan ulat?
Panglima Burung adalah frasa yang menarik dalam sejarah kita umat manusia. Ikuti di Teraju News Network (TNN) “Media Perdjoeangan” dalam “meluruskan sejarah”….klik teraju.id online media, atau channel YouTube. Ikuti pula Nur Iskandar Channel “jurnalis” yang menyajikan kabar-kabari–cover both side–dengan menyajikan info menarik namun relevan.
“Go with Me” and “Go with Us” untuk membuka cakrawala tanpa sekat daerah, etnis maupun agama, melainkan cek dan ricek fakta. Bersamalah kita seperti Chaidir “mengembara” untuk “share knowledge” kepada Musa/Moses. Atau Dzulkarnain yang “berbagi wawasan pengembaraan” untuk mengalahkan Yakjuj dan Makjuj.
Yuk berselancar di samudera tak bertepi “atlantis yang hilang” demi mencari Panglima Burung dengan aneka ragam penafsiran yang baek-baek tuntunye hehehehe. Agar mashlahat umat, agar makmur dan selamat dunia-akhirat. Insya Allah kita lalui pandemi Covid-19 ini dengan sabar dan tawakkal diiringi ikhtiar tanpa batas serta tak hilang akal memanen laba sejarah bangsa sejauh-jauhnya ke belakang, untuk futurologi kejayaan Indonesia masa depan. Bahasa Kyai Kanjeng Emha Ainun Nadjib itu diulangi Presiden RI Ir H Joko Widodo saat peringatan Proklamasi ke-75 kemaren, “Bajak” masa pandemi di tengah jalan untuk kemakmuran NKRI. Yakin bisa. Yakin Maju. Yakin haqqul yaqiiin. Sebelah sanak yakeeeen agik dah hah hehehehe. 26/8/2020. * (penulis adalah pemimpin redaksi teraju.id yang dilaunching perdana pada 16/8/16).