Oleh: Wajidi Sayadi
Judul ini ditentukan oleh panitia penyelenggara Kultum menjelang Buka Puasa Ramadhan 1441 H/2020 di TVRI yang disponsori Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat.
Salah satu doa yang sering dibaca pada bulan Ramadhan adalah:
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَاْلجَنَّةَ وَنَعُوْذُ بِكْ مِنْ سَخَطِكَ وَالْنَّارِ
Ya Allah kami memohon kepada-Mu akan ridha-Mu dan surga. kami berlindung kepada-Mu dari kemurkaan-Mu dan siksa neraka.
Ridha artinya gembira, senang, suka dan cinta.
Ridha Allah artinya Allah suka, senang, gembira, dan mencintai.
Ketika Allah Ridha kepada kita, maka Allah akan mengarahkan kehidupan, Allah memudahkan urusan, Allah melindungi da menyelamatkan dari kesulitan hidup, Allah menerima semua persembahan ibadah, mengabulkan permohonan doa, dan memberikan keberkahan dari rezeki, keturunan, ilmu, dan semua usaha kita.
Ridha Allah ini yang kita dambakan dalam semua ibadah dan usaha.
Selain berdoa untuk menggapai Ridha Allah, harus diiringi dengan ikhtiar menuju menggapai Ridha Allah.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menggapai ridha Allah, antara lain:
Pertama, Ridha terhadap Syariat Allah, yakni kita menerima dan menjalankan syariat-Nya dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Ketika tiba waktu shalat, kita, waktu puasa, kita puasa, bagi mampu keluarkan zakat, sedekah, dan infak.
Semakin tinggi kesadaran menjalankan kewajiban dan ibadah-ibadah lainnya, serta menghindari larangan agama, maka semakin terbuka lebar peluang untuk menggapai ridha Allah.
Syariat Allah merupakan tangga menuju ridha Allah.
Kedua, Ridha terhadap takdir Allah, yakni rela menerima semua apa yang Allah sudah takdirkan. Tidak boleh sedikitpun ada rasa protes dan kebencian terhadap takdir Allah. Allah SWT. berfirman:
الَّذِي أَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَه
Yang membuat sebaik-baiknya segala sesuatu yang Dia ciptakan. (QS. as-Sajadah, 32: 7).
Menerima takdir Allah sambil berusaha dan berdoa. Sebagaimana Rasulullah SAW. mengingatkan:
لَا يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلَّا الدُّعَاءُ وَلَا يَزِيدُ فِي الْعُمُرِ إِلَّا الْبِرُّ
Tidak ada yang bisa menolak (merubah) takdir dengan doa dan tidak ada yang bisa menambah kecuali kebaikan. (HR. Tirmidzi dari Tsauban asisten Nabi SAW.).
Ketiga, ridha terhadap rezeki, yakni kita rela menerima dan merasa cukup terhadap rezeki yang diberikan Allah kepada kita sekecil-sebesar dan apa pun bentuknya.
Rasulullah SAW. mengingatkan:
وَارْضَ بِمَا قَسَمَ اللهُ لَكَ تَكُنْ أَغْنَى النَّاس
Dan merasa rela dan senangnlah dengan apa Allah sudah berikan kepadamu, niscaya engkau menjadi orang yang paling kaya. (HR. Tirmidzi dari Abu Hurairah).
Keempat, ridha terhadap kedua orang tua, dengan cara berbuat baik dan merawat keduanya terutama ketika sudah lanjut usia.
رِضَى اللَّهِ فِي رِضَى الْوَالِدَيْنِ وَسَخَطُ اللَّهِ فِي سَخَطِ الْوَالِدَيْنِ
Ridha Allah ada pada ridha kedua orang tua, dan murka Allah ada pada murka kedua orang tua. (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim dari Abdullah bin Amr).
Semoga Allah selalu mengarahkan dan memudahkan langkah kita untuk melaksanakan empat cara di atas dalam rangka menggapai Ridha Allah.
Semoga Allah selalu meridhai seluruh aktifitas kita, dan dijauhkan dari segala macam bencana, termasuk dibebaskan dari bahaya virus corona.
حسبنا الله ونعم الوكيل نعم الولى ونعم النصير
Pontianak, 30 Maret 2020/5 Sya’ban 1441 H