Oleh: Rokib
Kalbar – Pusat Media Damai bekerjama dengan Forum Komunikasi Antar umat Beragama gelar pemilihan Duta Damai Kalbar yang dilaksanakan di gedung Syekh Abdul Rani Kampus IAIN Pontianak, Sabtu (16/11).
Dalam kegiatan tersebut, penyelenggaran kegiatan mengangkat tema tentang “Sinergi Damai Dari Kalbar Untuk Indonesia”. Selain itu, Acara tersebut dimeriahkan oleh penampilan pentas seni dan oleh pembawa Acara yang berkolaborasi bahasa inggris dan bahasa indonesia dan juga dimeriahkan oleh penampilan seni, serta pantun, dan juga penayangan film pendek dari FKUB Kalbar.
Kemudian pada pelaksanaan pembukaan pemilihan duta damai kalbar tersebut dihadiri oleh berbagai lintas agama, pemprov kalbar, TNI-Polri dan Forkopimda Kalimantan Barat.
Dr.Syarif rektor IAIN Pontianak sekaligus pusat media damai kalbar pontianak dalam sambutannya menyampaikan, bahwa menurutnya yang diutamakan untuk menjadi seorang duta perdamaian adalah kekuatan mental.
“Harus PD dalam menjadikan perdamaian di kalbar, di indonesia bahkan sedunia sekalipun,” ujarnya.
Sinergi itu menyeret kepamahanan kita yang banyak subjek.
Menurut Syarif, yang perlu di mapankan menjadi duta damai adalah menjaga komunikasi, sehingga menurutnya sinergi damai kalbar untuk indonesia dan bahkan gaungkan untuk dunia.
Selanjutnya, Syarif yang juga merupakan rektor IAIN Pontianak mengatakan, bahwa pihaknya sudah siap menjadikan dan ingin memposisikan sebagai Kampus Pengusung Moderasi Beragama.
Dalam artian bukan berarti meyakinkan agama lain, maka IAIN Pontianak sangat cocok untuk menjadi kampus pengusung moderasi beragama.
“Agama adalah esensi pertama dalam sikap sosial pada penganutnya. Apapun agama dan suku bangsanya akan tetapi ruh kita tetap dari satu pencipta. Jadi semuanya bersaudara, untuk menyebarkan perdamaian, maka tidak cukup sampai disini saja, akan tetapi diluar kegiatan ini, kita harus menyebarkan perdamaian,” tandasnya.
Dalam penyerabaran perdamaian menurutnya, lanjut Syarif, apabila berbicara konteks keagamaan, maka agama memunyai porsi yang sangat tinggi dalam mempengaruhi perdamaian ataupun juga perselisihan.
“Sikap damai itu sangat terkait dengan perdamaian.
Sebagaimana Tuhan mengutus 124.313 utusan untuk menjadi juru damai di muka bumi ini,” ungkapnya.
IAIN Pontianak, lanjutnya, sudah memulai mahasiswa baru diberi wawasan kebangsaan, apabila berbicara bahasa terorisme, maka jangan lupa dengan komunisme.
Menurut Syarif, seseorang yang melakukan terorisme pada dasarnya dia (pelaku terorisme) tidak beragama, sebab jika beragama tidak akan melakukan terorisme.
“Mungkin saja, menurutnya dia (pelaku terorisme) hanya mendapatkan pemahaman dari media sosial saja,” bebernya.
Terkait hal tersebut, Syarif menyebutkan ada 4 indikator yang menjadikan gerkaan terorisme.
- Masukan kedalam radikal yang bisa berkunjung kepada terorisme, Pemikiran, karya dan gerakan antipancasila dan UUD 1945.
- Anti NKRI
- Intoleran
- Berfikir berkarya untuk mendirikan khilafahiyah.
Maka dari hal tersebut, Ia mengajak agar bersama-sama untuk melawan terosisme.
“Mari kita kerjasama untuk melawan hal itu, FKUB, TNI-Polri dan semuanya. Karena negara Indonesia diperjuangkan bersama-sama. Mudah-mudahan acara ini mendapatkan keberkahan dari Allah SWT (Tuhan Yang Maha Kuasa). Kalau boleh usul setiap bulan diadakan kegiatan seperti ini,” pungkasnya.
Sementara itu, ketua Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKUB), Dr.Ismail Ruslan mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kalimantan Barat terkhusus kepada Gubernur Kalimantan Barat. Karena menurutnya Pemerintah Kalimantan Barat selalu mengapresiasi atas kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh FKUB.
Kemudian, Ismail juga menjelaskan tujuan dari penayangan Film pendek tentang keberagaman yang ada di Kalimantan Barat.
“Penayangan film itu untuk memberikan pengetahuan kepada anak muda,” jelasnya.
Selain itu, Ismail Ruslan mengatakan bahwa FKUB Kalbar sudah memberikan pemuang beasiswa kepada generasi muda yang ingin kuliah di kampus IAIN Pontianak.
“FKUB Kalbar, memberikan beasiswa kepada mahasiwa yang ingin kuliah di Perbandingan agama-agama (FUAD IAIN Pontianak) Kalbar,” sebutnya.
Ia juga berharap dengan kegiatan tersbut bisa menjadikan duta damai kalbar yang baik.
“Mudah-mudahan menjadi inpirasi kepda kita semua. Terima kasih juga kepada media. Sebagaiman hari ini puncaknya dan semoga menjadikan duta damai kalbar yang baik,” harapnya.
Setelah itu, diadakan sesi penandatangan nota kesepakatan atau Penanda tanganan MoU FKUB yang disaksikan oleh seluruh forkopimda kalbar.
Dikesempatan yang sama, Pemprov dari gubernur kalbar yang diiwakili ……
Menurutnya, Pemprov Kalbar sangat mengapresiasi kepada FKUB Kalbar dan kampus IAIN Pontianak yang menjadi kampus pengusung moderasi beragama.
Selain itu, Pemprov kalbar juga mengajak kepada seluruh stakholder untuk menjadikan kalbar tetap damai dan maju.
“Dengan program indeks desa membangun, apabila tekad didukung oleh kita semua maka akan bisa terjadi. Keberagaman adalah milik kita bersama, mari bersama sama untuk mengkokohkan keberagaman dan kebersamaan,” tukasnya.