teraju.id, Pontianak – Dalam rangka meningkatkan budaya literasi, Kelompok Studi Ekonomi Islam Center for Islamic Economics Studies (KSEI CIES) IAIN Pontianak menyelenggarakan pelatihan kepenulisan artikel ilmiah. Kegiatan yang berlangsung di selasar mahad Al-Jamiah tersebut diikuti oleh anggota KSEI CIES pada hari Selasa (22/01/19) pukul 09.30 WIB sampai menjelang waktu zuhur. Pelatihan bertajuk “Potensi Ekonomi dan Pariwisata Kota Singkawang dalam Tulisan” itu berjalan sempurna dan diikuti dengan tertib oleh peserta.
Kegiatan ini menurut Juharis, kepala bidang komunikasi dan informasi (Kominfo) KSEI CIES, adalah pembekalan sebelum mengikuti research camp di kota Singkawang. Ia juga menjelaskan bahwa research camp dimaksudkan untuk menumbuhkan minat menulis kader KSEI CIES. Sebab sedikit sekali mahasiswa yang berkecimpung di dunia kepenulisan karena minimnya budaya literasi, terutama membaca.
“Research camp itu adalah kegiatan yang berusaha membangun minat menulis anggota KSEI. Sebenarnya sedikit sekali mahasiswa yang mau menulis, padahal menulis sangat bermanfaat untuk melatih otak dalam berfikir sekaligus memudahkan nanti menulis skripsi” tuturnya.
Narasumber yang mengisi pelatihan ialah Bibi Suprianto, Mahasiswa Pendidikan Agama Islam IAIN Pontianak semester tujuh. Bibi merupakan anggota klub riset di kampus Islam negeri itu, banyak prestasi yang telah diraihnya. Di antara prestasi yang didapat oleh mahasantri mahad Al-Jamiah itu adalah pernah mengikuti BUAF di Palangkaraya. Selain itu, meski baru semester tujuh, ia sudah menyelesaikan skripsi dan sebentar lagi menghadapi sidang skripsi. Seandainya sidang tersebut sudah rampung, maka ia dinobatkan sebagai mahasiswa lulus tercepat di jurusannya.
Dalam kesempatannya, Bibi menyampaikan struktur kepenulisan artikel ilmiah, dari mulai judul hingga penutup. Para peserta khusyuk menyimak pembahasan. Beberapa juga merespon dengan mengajukan pertanyaan. Pesannya, yang paling terpenting dalam menulis adalah memulai dan mebiasakan diri. Walau pun harus dengan memaksakan diri untuk menulis, tetapi dari situlah timbul bakat untuk menulis. Pun ia berharap supaya research camp yang bakal dilaksanakan pada awal Februari nanti dapat berjalan lancar dan seluruh anggota yang tergabung dapat menyelesaikan tulisannya dengan mudah.
“Menulis sebenarnya mudah, resepnya ada Cuma menulis, menulis, dan menulis. Jika bingung mau menulis apa, tulis aja kebingungan kawan-kawan” tegasnya.
Kegiatan ini pun ditutup dengan sesi penyerahan sertifikat dan foto bersama anggota.