Oleh: Nur Iskandar
Sebagai jurnalis yang malang melintang melakukan reportase dalam rentang 30 tahun (saya hitung sejak jadi reporter majalah dinding di sekolah hehehe) selalu muncul dalam benak sebuah pertanyaan: mengapa laki laki lebih cepat meninggal?
Saya punya datok dari sebelah bapak dan ibu “jalan” lebih dulu ketimbang nenek. Mertua laki laki pun wassalam lebih awal. Begitula saya tanya ke kawans, figur kakek lebih cepat melayang ketimbang nenek. Sahabat saya perawat senior, Alam Mastar Harahap bilang ada dua jawabannya. Pertama tanggungjawab laki laki lebih besar. Kedua, darah kotor tidak keluar sebagaimana perempuan ada haid yang datang bulanan. Sehingga disebutlah datang bulan alias going to moon hehe.
Bagaimana laki laki mengeluarkan darah kotor bulanan? Jawabnya bekam. Rasulullah Muhammad Saw melakukannya. Bahkan ini nasihat malaikat saat nabi isra mi’raj. Jadi level pentingnya buat kesehatan jasmani dekat dekat dikit dengan shalat. Cuma ibadah ini terlupakan umat.
Nah saya baru kemarin bekam. Bekam syariah yang dilakukan oleh dokter. Alat bekamnya bersih. Higienis. Tepatnya di Rumah Sehat Munzalan Mubarakan. Dia dokter muda. Gustav sapaannya.
Saya tahu bekam sehat dari Drg Heru Wijaryadi Zarkasih. Alumni kedokteran Universitas Indonesia ini kerap bekam. Ia sehat. Segar bugar. Padahal ia dokter jebolan universitas bonafid. Andalan sehatnya tidak dengan obat-obatan kimiawi. Tapi darah kotor mengandung racun dan bibit penyakit dikeluarkan saban sebulan sekali.
45 tahun, baru kali ini saya dapat tempat bekam yang higienis sesuai standar paramedis. Teknis penjelasan saintifik sistematis. Ilmiah. Empiris. Plus relijius. Badan saya disapu minyak zaitun yang lembut dan wangi. Kulit jangatnya dilembutkan terlebih dahulu karena bungas. Baru pertama kali. Barulah cungkup dipasang dan angin disedot. Ada titik khusus sunah bekam. Titik tawaf darah juga ada. Kesemua itu saya baru tahu dan aneh bin ajaib, tak ada rasa sakit sedikitpun. Badan rasanya ringan. Persendian plong. This was new Nuris, pikir saya. Nuris 20 tahun reborn! Suka saya. Terpatri dalam hati untuk bekam rutin sesuai tarikh Qomariah. Nabi bilang ada 3 hari puncak dimana gaya tarik bulan sangat mempengaruhi kualitas darah manusia. Kapan itu, sila cek hadits sohihnya.
Trus saya juga mau ikut latihan bekam. Ini ilmu hidup sehat ajaran Nabi yang 63 tahun sepanjang hidupnya gak pernah sakit. Juga ilmu Sang Pencipta Jagad. Kok dibiar biar. Saya juga mau ajak perwakilan mesjid yang mau ikut belajar, agar banyak umat bisa sehat.
Kebetulan pada 30 Nopember sampai 1 Desember akan datang pakar bekam syariah ke Pontianak. Yuk ikutan. Yang mau, sila japri. Saya siapkan kursi untuk 20 orang dari 30 yang bakal dididik berbagi kiat hidup sehat ala bekam Rasulullah…
Saat akan beranjak setelah disedot darah kotornya, Dr Gustav menunjukkan tetelan darah saya yang membeku. Persis darah haid. Maka 45 tahun darah mengalir di tubuh, baru kali inilah Nuris “haid”. Tak ada emosi. Tak ada osmosis. Yang ada happy. Tak sabar menunggu bekam lagi bulan depan. *