Oleh: Yusriadi
Pemilihan Duta Damai Kalbar dimulai. Gongnya ditabuh, Sabtu (16/11/19) di Aula Kampus IAIN Pontianak. Rentetan acara dimulai dengan pendaftaran, pengarahan, pembukaan, kegiatan-kegiatan, hingga nanti acara puncak pengumuman.
Bang Nur Iskandar sebagai inisiator penggagas sekaligus eksekutor kegiatan. Beliau bertungkus lumus untuk mewujudkan, sekaligus mensukseskan kegiatan ini. Tentu bantuan tim dari berbagai lembaga membuat genderang nyaring. Plus Dekan FUAD dan Warek 3 IAIN Pontianak.
Alhasil, sejauh acara berjalan saya menganggap kegiatan ini berhasil dan mengesankan. Pesan kegiatan dapat ditangkap dengan jelas.
Kami dari Rumah Literasi FUAD sebagai diajak untuk meramaikan acara ini. Sekalipun tidak berperan maksimal karena keterbatasan, namun setidaknya, unsur literasi sudah dimasukkan dalam program.
Dengan begitu kelihatan kelak pemilihan duta damai memperlihatkan pemahaman mengenai damai dari sisi luas dan dengan cara yang luas. Damai dihayati dan dilaksanakan.
Damai juga untuk diri dan lingkungannya. Damai dipraktikkan dan sekaligus dipromosikan.
Pra-syarat damai seperti dikatakan Rektor IAIN Pontianak, dimulai dengan kejujuran dan tidak hipokrit. Damai dimulai dengan menyelesaikan urusan diri sendiri. (*)