“Bagi saya, tidak ada merdeka belajar tanpa revolusi,” tegas Prof. Dr. Marsudi Wahyu Kisworo, Ketua Umum Asosiasi Pendidikan Vokasi, Sabtu, 12/09.
Statemen menggelegar dilontarkannya saat menjadi pembicara dalam webinar “Strategi Mak Comblang dalam Pernikahan Massal antara Dunia Pendidikan (SMK-PT) dengan Dunia Kerja” yang digagas Apvokasi DPW Kalbar.
Marsudi mencoba memberi challenge, apakah kita bisa melakukan perubahan mendasar dalam sistem pendidikan kita. Bila tidak ada perubahan mendasar, maka 10 tahun lagi kita akan bicara masalah yang sama. Salah satunya, tidak hadirnya link and match dalam dunia kerja.
Komisaris Telkom ini juga menawarkan cakrawala luas bahwa perlunya sistem pendidikan nasional berubah. Kita menggunakan pendidikan yang dirintis abad 11 untuk memenuhi lapangan kerja di abad 21. “Ini aneh,” katanya.
“Di Amerika, sudah ada universitas online yang lulusannya direkrut perusahaan besar dunia,” tambah mantan Rektor Perbanas tersebut.
Pada webinar ini hadir juga menjadi pembicara Wikan Sakarinto, Ph.D. Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi yang mewakili Mendikbud, Drs. Sugeng Hariadi, M.M mewakili Gubernur Kalbar dan Dr Uray Asnol, Ketua Stikara Sintang.