teraju.id, Jakarta – Kepulan asap hitam membumbung ke angkasa menarik perhatian Sari, salah seorang peserta pelatihan Inter-Cultural Learning (ICL) yang diselenggarakan Yayasan Binabud di Hotel Ibis, Cawang, Kamis, 1/12/16 kemarin petang sekira pukul 17.30 WIB. Sari segera menelepon nomor pemadam kebakaran 112. Selain Sari, peserta ICL lainnya juga berhamburan keluar ruangan dan mengabadikan momen
tarian asap hitam ke ruang terbuka angkasa tersebut.
Christina Sallem, peserta Pelatihan ICL dari Chapter Pontianak melaporkan bahwa penanganan kebakaran baru terlihat 1 jam setelah kejadian dan pelaporan. Hal itu dimungkinkan karena macetnya ruas jalan di Jakarta. Apalagi kejadian pada jam sibuk dimana pekerja pulang kantor.
Seusai pelatihan ICL, Christina bertanya kepada saksi-mata di sekitar lokasi terbakarnya Busway TransJakarta gandeng bahwa kejadian terbakarnya bis sampai ludes tersebut setelah mesin dimatikan dan penumpang turun seluruhnya. “Setelah mesin dimatikan terjadi ledakan dan mengakibatkan api memakan seluruh badan bis dengan cepat,” ungkap pria yang sehari-hari bekerja sebagai pekerja jajakan goreng-gorengan. Menurutnya tidak ada korban dari kejadian ini termasuk sang sopir. Namun kondisi bis benar-benar ludes, hanya tinggal kerangka besi.
Di tempat terpisah media nasional memberitakan bahwa sebab musabab kebakaran TransJakarta di Cawang belum diketahui. Namun selama ini peristiwa terbakarnya TransJakarta bukan baru kali ini terjadi.
Dari Hotel Ibis Cawang, asap terlihat redup dan menghilang 1 jam pasca laporan. Artinya, dalam satu jam, peristiwa kebakaran tersebut telah berhasil diatasi pemadam kebakaran. Di mana hal tersebut dibenarkan Kasi Operasional Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur Gatot Sulaiman bahwa dalam 1 jam bis TransJakarta yang terbakar telah dapat ditangani, termasuk mengurai kemacetan total di jalan utama yang beradapan dengan Gedung Badan Narkotika Nasional (BNN), Jakarta Timur. (chris/nuris)
