Oleh: Elmansyah
Entah malaikat apa yang merasuki mereka, sehingga tua muda bergembira di tengah air pekat penuh lumpur?
Susah untuk mendeskripsikan betapa hati mereka bersorak dalam suka cita bersama. Pekatnya air oleh tebalnya lumpur di sungai di depan sekolah SD 34 Kubu, desa Mengkalang Jambu, Jumat 11 Oktober 2019.
Mereka ini adalah para peserta dan pembimbing kegiatan Ekspedisi Mengkalang Jambu, dalam kerangka Program Pengabdian kepada Masyarakat, LP2M IAIN Pontianak.
Setelah lelah melakukan perjalanan panjang dari Pontianak ke Mengkalang, selama hampir 8 jam, dari pukul 08.30 s.d. 16.00 WIB. Mereka menumpahkan kepenatan dengan cara mandi di sungai bersama anak-anak di sekitar lokasi pengabdian.
Kebahagiaan terpancar di wajah-wajah mereka di kubangan sungai.
Aneh? Tapi itulah rasa yang tak bisa diukur dengan higienisitas! Perkara setelah mandi, kulit menjadi lekang berkerak, itu urusan nanti! Yang penting bahagia.
Itulah sederhana nya bahagia, mandi sungai di sore hari bersama-sama. Itu sudah bahagia.
Sebagaimana diketahui bahwa LP2M menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di desa Mengkalang Jambu. Mereka akan menanam pohon di sana, sebagai bagian dari upaya menghijaukan kembali hutan yang mulai menghilang di Mengkalang.
Sebagaimana pengakuan sebagian besar warga setempat, bahwa hilangnya hutan di Mengkalang telah berdampak negatif banyak hal, terutama kualitas air. Salah seorang warga menuturkan:
“Air di sini sering kali asin. Ini karena hutan sudah mulai habis. Saya sudah cukup lama di sini, sekitar tahun 70-an. Dulu airnya jernih dan tidak pernah asin. Tapi sekarang, tidak hujan beberapa hari saja, airnya sudah asin. Sebab, air hutan sudah berkurang.”
Penanaman pohon menjadi mutlak untuk segera dilakukan. Itulah sebabnya IAIN Pontianak berinisiatif untuk mengadakan kegiatan tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan tanggal 11-13 Oktober 2019. (*)