Oleh : Munawwarah
Pesisir inilah yang kami kunjungi pada hari keempat program Kampung Riset 5 yang merupakan program unggulan LP2M (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak . Sepekan kami ditempatkan Parit Pangeran, Tanjung Saleh, Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya.
Di sana terdapat pesisir yang tidak kalah menariknya untuk dikunjungi. Mata pun dimanjakan oleh keindahan laut yang luas terbentang dan Kapuas yang memanjang menghubungkan kampung satu dengan kampung lainnya. Di pesisir tersebut kita bisa melihat ke seberang yaitu Kampung Delima.
Adapun sumber daya alam yang sering diolah bahkan menjadi pundi-pundi rupiah penduduk Parit Pangeran yaitu pohon nipah. Selain daunnya yang dapat digunakan penduduk membuat atap, buahnya yang dapat dikomsumsi, pucuknya pun tak tersisa dalam pengelolaan seperti daun pucuk dapat dibuat bakul, lidi dari pucuknya ternyata dapat dibuat lidi sapu dan lidi sapu tersebut dijual ke agen seharga Rp. 13.000/ikat. Dalam satu ikatan terdapat 10 biji penyapu yang siap dijual ke luar Tanjung Saleh. Bahkan konon batang pohon nipah pun dapat diolah menjadi pengganti garam sebagai racikan dapur.
Piknik pada hari itu, kami bertujuh dan tiga penduduk Parit Pangeran mengunjungi pesisir yang ditempuh kurang lebih 20 menit perjalanan. Satu hari bagi kami tidak terasa. Tak ingin rasanya beranjak dari sana. Bagaimana tidak selain lautnya yang indah, kami disuguhkan dengan hasil laut yang segar-segar dan baru saja ditangkap oleh nelayan menggunakan jala. Ikan dan udang segar pun tidak kalah memanjakan kami untuk berlama-lama di sana. Mendapatkannya pun mudah, kita hanya menghampiri nelayan yang menjala menggunakan motor sampan di pesisir antara Kapuas dan lautan.
Itulah sedikit gambaran pesisir khususnya Desa Tanjung Saleh Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat. Alangkah indah perjalanan jika kita ada dalam moment tersebut.
Club Menulis Sabtu, 17 November 2018