Oleh: Dr Aria Jalil
Sekali-sekali boleh juga ber-wishful-thinking alias menggantang asap. Diawali dengan: “If” seandainya Presiden Jokowi mengundang perwakilan KAMI, tokoh agama/masyarakat, cendekiawan, buruh, mahasiswa dan siswa. Minta pendapat siapa figur menteri-menteri yang dapat diandalkan untuk mewujudkan janji kampanyenya, kritikan dan saran KAMI, tokoh agama/masyarakat….dst-nya.
Pak Jokowi tak perlu khawatir jika ia dimusuhi para “hidden persuaders” atau dalang gelap.
Bukankah KAMI, mudah-mudahan KITA juga, tokoh agama, cendekiawan, buruh, mahasiswa, dst pasti siap di samping, di depan, dan di belakang untuk melindungi Pak Presiden?
Masa bhakti Pak Jokowi sebagai presiden tinggal (masih) 4 tahun lagi. Belum pernah ada orang Indonesia yang runtut menjadi penguasa tertinggi mulai dari tingkat kab/kota, provinsi, sampai dengan tingkat nasional. So, dari segi legasi…lengkaplah sudah.
Dari segi harta dan keberhasilan keluarga? Pastilah. So, apa lagi yang hendak dicari?
Kali ini, inilah asap yang mau saya gantangi.
- Mudah-mudahan beliau tidak hanya memanggil 2 orang perwakilan buruh untuk ditawari wakil menteri, tetapi semua perwakilan yang saat ini menolak UU Omnibus. Minta saran siapa saja menteri yang amanah untuk mememuhi UUD dan Pancasila.
- Pihak-pihak yang tidak puas, dalam masa penantian 4 tahun, mulai bersimulasi menyusun Kabinet Andalan Rakyat (KAR) dengan berbagai formasi. Mulai siapa Presiden dan wakilnya, serta para menterinya. Perjuangan zero threshold harus berlanjut.
Maka, pelan-pelan, mudah-mudahan asap yang berterbangan itu bisa digantangi……. Udara jadi bersih, dan rakyat bisa bernafas lega….(*Penulis adalah mantan Atase Bidang Pendidikan dan Kebudayaan di Camberra Australia, kini menetap di Singkawang)