Oleh: Ambaryani
Kesan pertama saat mendapat cerita dari teman yang ditugaskan di Mengkalang, nyali saya sempat ciut. Bayangkan saja, menurut cerita kawan-kawan di SMPN 8 Mengkalang, mereka masih tersesat saat pulang menuju Pontianak meski telah ke lima kali bolak-balik Mengkalang.
“Banyak simpang. Simpangnya hampir sama,” kata mereka.
Saya jadi bertanya-tanya. Seperti apakah jalannya. Tidak adakah ketemu orang lewat lalu-lalang?
“Jarang-jarang ada orang lewat,” tambah mereka.
Saya khawatir juga sebenarnya. Khawatir sesat di belantara sawit saat pulang tanpa penunjuk jalan.
Kemudian saat ke sana, saya terpikir meninggalkan jejak di setiap belokkan yang menjadi rute perjalanan saya. Saya terinspirasi salah satu film India di stasiun TV yang tayang setiap malam. Dalam film itu, aktornya meninggalkan jejak kulit kacang di sepanjang perjalanannya.
Tapi, saya tak memilih kacang untuk peninggal jejak. Tapi, permen. Saya berpikir praktis. Itu yang saya punya saat itu. Jadilah, di setiap belokan saya campakkan sebiji permen. Suami sempat menggoda saya soal yang satu ini.
“Dah mulai nabur permen ke ni? Tekor nampaknye kalau tiap belokan sampai Mengkalang ditabur permen semua”, kata suami sambil tertawa.
Selain itu, HP stanbay di tangan saya. Kamera selalu on untuk menjepret setiap tikungan. Ciri yang khas pada setiap tikungan yang jadi sasaran. Kadang momen ciri yang khas terlewat karena memotonya sepintas lalu.
Kadang karena mau mendapat objek yang khas, kami harus berhenti sebentar. Baru lanjut lagi. Semua itu jadi antisipasi kalau-kalau di perjalanan pulang kami kebingungan. Karena memang, tak setiap saat ada orang lewat di tengah kebun sawit.
Tapi, alhamdulillah saat perjalanan pulang Allah kirim navigator dengan cara yang tak disangka. Di penyebrangan ada orang menuju Pontianak. Kami bisa keluar dari jalur sawit Mengkalang dengan selamat. Tak ada sesat dan ragu.
selain itu dari Arus Deras kami melalui jalur Pinang Luar yang sebenarnya juga membingungkan. Jalur pintas Pinang Luar Air Putih. Tetapi karena ada kepala jalan, semuanya jadi mudah.
Perjalanan pergi yang terasa jauh dan lama, berganti perjalanan yang lancar dan cepat.
Sungguh, pengalaman yang mengajarkan banyak hal. Di kondisi kepepet, rasa percaya pada orang yang baru dikenal kadang diperlukan. Tidak mudah memang, dengan begitu banyak kasus penipuan di zaman sekarang. Semoga selalu dihindarkan dari segala bentuk kejahatan. Amin.