Peluncuran media online teraju.id pada 16/8/16 disambut hangat warga Kota Pontianak pada khususnya dan Kalbar pada umumnya (mungkin juga dunia karena pembaca online tak dapat dibatasi geografis ataupun wilayah). Dalam 10 hari eksistensinya telah dikunjungi ribuan pembaca netizen. Sedikitnya 500 pengunjung dalam sehari. Bahkan satu naskah bisa dibaca lebih dari 100 pengunjung. Ini pertanda baik, bahwa teraju.id dapat diterima publik. Kami bersyukur sekaligus mohon masukan demi perbaikan demi perbaikan.
Kami mulai memfokuskan diri pada SDM wartawan lapangan. Kinerja mereka bisa meningkat jika menjiwai ilmu pers. Ilmu liputan. Dan momentum evaluasi menjadi titik temu untuk tanya jawab secara jelas, jujur, jenaka pun bisa. Kami harus menerapkan dari diri kami sendiri. Ejawantahnya akan muncul lewat karya. Karya berita di tangan siapa? Di tangan setiap jurnalis yang jujur, jernih, jenaka pun bisa. Itu pula simbol teraju dengan J berwarna mencolok. Merah. Berpayung sinyal terbesar. Tanda kami ingin berpikiran besar, berkarya besar dan berjiwa besar. Hal itu lumrah karena Kalbar itu besar. Indonesia pun besar. Raya.
Dalam “terajuk rencana” kali ini kami melakukan training untuk wartawan lapangan. Tujuannya meningkatkan mutu berita dan menjelang hardlaunching, 27/8/16 di rumah radakng. Semoga kami bisa tumbuh besar bersama pembaca global. Tabik. Mohon kerjasama erat kita sesama warga bangsa. Warga mondial. *