Oleh: Tuti Alawiyah
Dalam melakukan berbagai hal, tentu diawali dengan niat. Jika berniat baik maka hasilnya pun baik. Jika berniat negatif maka hasilnya pun akan negatif. Namun, tak dapat dipungkiri niat baik itu juga berakibat negatif.
Niat baik merupakan amalan hati yang paling mendasari dan bertujuan baik sehingga mendapatkan sesuai dengan niat baik itu. Misalnya bekerja separuh waktu untuk meringankan beban orang tua. Tapi, bagaimana dengan perbuatan seseorang yang memberikan jawaban kepada temannya saat ujian. Seseorang ini beranggapan telah melakukan hal baik, karena merasa telah membantu temannya menjawab soal ujian. Dan bagaimana juga keadaan seseorang memesan jus dengan tambahan sedikit es. Ketika jus itu selesai dipesan, ternyata jus yang diantar tidak sesuai pesanan. Es yang diantar terlalu banyak.
Dari ketiga contoh di atas manakah yang lebih tepat dari ungkapan niat baik berakibat negatif?
Perbuatan pertama, bekerja separuh waktu untuk meringankan beban orang tua. Seseorang yang melakukan perbuatan tersebut tentu memiliki niat yang baik, ia berusaha untuk mencari biaya memenuhi segala kebutuhannya baik itu primer atau pun sekunder. Tapi, bisa saja tujuan tersebut berakibat negatif. Contohnya ketika mahasiswa menyempatkan dirinya bekerja. Tanpa disadari ia melalaikan tugas-tugas dari dosennya karena sibuk bekerja.
Perbuatan kedua, memberikan contekkan kepada teman saat ujian. Perbuatan ini juga bisa dikatakan niat baik tapi berakibat negatif. Karena bisa saja temannya akan terus-terusan mencontek dan berleha-leha tak mau bersusah payah lagi belajar. Sebab, sudah ada yang memberi jawaban.
Dan perbuatan ketiga, menerima pesanan yang tidak diharapkan. Nah, kalimat barusan bisa berakibat positif jikalau menyelesaikannya dengan berani complain. Menyatakan apa adanya ketika ada kekurangan. Dan berakibat buruk jikalau menerima begitu saja demi menjaga keharmonisan dan tidak suka konflik. Maksudnya, sesuatu perbuatan baik yang menuju perbaikan akan maju manakala membiasakan diri untuk berterus- terang dengan kekurangan orang lain atau pun diri kita sendiri.
Jawaban dari pertanyaan di atas bisa jadi semuanya tepat. Semuanya tergantung bagaimana kita menempatkan diri kita apakah berujung berakibat positif atau sebaliknya.
Semoga niat baik dari perbuatan kita dapat mendatangkan sesuatu yang positif, dibalut dengan keharmonisan dan kerukunan, namun disaat hidup bersama berani menegur untuk memperbaiki apa-apa yang kurang. (CM/PBS)