Oleh: Saripaini
Hari ini 22 Februari bertepatan dengan hari lahir orang penting dalam gerakan pramuka.
“22 Februari 1857 adalah tanggal kelahiran Baden Powell yang dikenal sebagai bapak pandu sedunia. Tokoh yang penting dalam sebuah organisasi yang telah mendunia, di Indonesia dikenal sebagai Pramuka (praja muda karana).”
Ternyata saya masih ingat dengan materi tersebut, materi yang selalu saya pelajari sebelum mengikuti LCT (lomba cepat tepat) lomba yang tak pernah absen dalam sebuah perkemahan.
Berbicara tentang pramuka mana mungkin saya lupa dengan perkemahan, kegiatan yang begitu identik dengan pramuka. Banyak kisah yang terukir di bumi perkemahan. Lucu. Ya, saya masih ingat masa itu, masa dimana saya belajar tentang kemandirian dan keberanian bersama teman-teman penggalang di Gudep Pangeran Antasari-Dewi Sartika (Pandes) 03053-03054 pangkalan SMP Negeri 3 Sungai Kakap.
Kembali lagi ke perkemahan. Di sana ada perlombaan antar gudep untuk merebut gelar yang terbaik, tapi itu bukanlah inti dari sebuah perkemahan, seperti yel-yel yang selalu kami (pandes) suarakan “Kami datang cari kawan. bukan untuk cari lawan. Siap maju untuk menang. Pantang mundur untuk jaya.”
Tak lengkap rasanya jika saya tidak menceritakan sedikit pengalaman yang pernah saya lalui bersama teman-teman penggalang. Yang paling terasa adalah pra perkemahan yakni latihan 30 hari untuk 3 hari, dimana kesabaran, kekompakan, keikhlasan harus diuji bila pada hari H salah satu anggota terserang tifus.
Lucu, saat ini semua pengalaman itu terasa begitu lucu, dalam aktivitas padat menguras tenaga dan keringat tapi jarang mandi. Hehe itu aib yang telah menjadi rahasia umum.
Semangat, kerja keras, perjuangan, ambisi tertanam baik dalam setiap pramuka. Membentuk pribadi yang mandiri, berkarakter, berbudi, bersahaja, setia kawan. Dasa Dharma dan Tri Satya selalu di hati, teraplikasi dalam diri seorang pramuka sejati.
Punggur Kecil, 22 Februari 2018
