in

Kembar Mayang Mbah Samar

Malam itu, Mbah Samar sedang sibuk merangkai kembar mayang untuk acara temon pernikahan anak bibik kami, Lek Mi. 2 kembar mayang sudah jadi, kurang 2 kembar mayang lagi.

Mbah Samar satu-satunya orang yang masih bisa merangkai kembar mayang di kampung kami Dusun Sidodadi Desa Sepantai Hulu Sambas.

Kembar mayang dalam masyarakat modern adalah buket bunga. Kembar mayang adalah salah satu syarat dalam acara temon atau ditemukannya pengantin pria dan wanita pada saat prosesi pernikahan. Dalam budaya Melayu acara ini hampir mirip dengan arak-arakan (ngarak pengantin).

Beberapa komponen yang harus ada dalam rangkaian kembar mayang, di antaranya; janur kuning, manggar (bunga) pinang, bunga puring kombinasi warna hijau putih, daun beringin, bunga juang-juang atau anjungan (andong) dan batang pohon pisang sebagai media rangkai.

Filosofi kembar mayang adalah simbol cita-cita dan harapan, mengantarkan seseorang pada tahap kehidupan baru dalam kehidupan masyarakat sehingga diharapkan pasangan pengantin akan berdharma pada masyarakat. Janur menyimbolkan harapan agar pengantin dapat menghadapi tantangan hidup, baik suka maupun duka. Daun beringin simbol mengayomi atau pengayoman, bunga pinang yang mekar melambangkan tahapan baru orang dewasa dalam kehidupan, gugurnya status perawan dan perjaka dan diikat dalam status pernikahan.

Kembar mayang akan dibawa oleh perjaka dan perawan sebagai pemandu jalan (posisi paling depan kanan dan kiri rombongan) saat temon. 2 manggar lagi akan ditancapkan di kanan dan kiri pelaminan. Setelah acara temon selesai, 2 manggar yang tadi dibawa akan dilemparkan ke atas tarub (tenda) hingga acara selesai.

Kembar mayang Mbah Samar yang hingga detik ini belum ada orang lain yang dapat menjadi pewarisnya. Mungkin di generasi mendatang tidak akan dijumpai lagi kembar mayang pada prosesi temon pernikahan. Karena tidak ada lagi generasi penerusnya. Atau, … mungkin akan ada kembar mayang dengan versi berbeda. (*)

Written by Ambaryani

Ambaryani, Pegawai Pemerintahan Kabupaten Kubu Raya. Lulusan Program Studi Komunikasi STAIN Pontianak. Buku berjudul; 1. Pesona Kubu Raya 2. Kubu 360 adalah buku yang ditulisnya selama menjadi ASN Kabupaten Kubu Raya

Peringati HUT Pemprov Kalbar, KPH Landak Lakukam Penanaman Pohon

Desa Sebagai Unit Sentral untuk Membangun Daerah yang Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur